"Dan, tambahan..." kata Guntur sambil menekan remote---tiba-tiba layar proyektor menyala, menampilkan video rekaman pertemuan rahasia Pak Darwis dengan dua anak buahnya, lengkap dengan rencana menyuap pemegang saham minoritas.
Suasana ruangan mendadak sunyi. Salah satu komisaris berdiri.
"Dengan ini kami memecat Pak Darwis dari jabatannya dan akan menyerahkan kasus ini ke pihak berwenang."
Pak Darwis tak sempat melawan. Satpam sudah bersiap di pintu.
Setelah ruangan kembali tenang, Guntur berdiri.
"Saya tak butuh semua ini untuk disanjung. Saya hanya ingin menjalankan amanah orang yang dulu membesarkan saya---
dengan bersih."
Semua anggota dewan, bahkan yang tadinya ragu, kini berdiri dan memberi tepuk tangan. Guntur tidak hanya bertahanÂ
dari kudeta---ia membuktikan bahwa kerendahan hati bisa mengalahkan kelicikan.
Bersambung ke Bagian 6: "Panggung yang Lebih Besar"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI