Mohon tunggu...
bimo aditya
bimo aditya Mohon Tunggu...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin: "Cinta Tak Harus Memiliki"

24 Februari 2018   20:50 Diperbarui: 24 Februari 2018   21:15 23367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tania digambarkan sebagai seorang yang cerdas. Setelah saya membaca profil penulis, ternyata penulis dan tokoh Tania memiliki kesamaan. Tere Liye juga dikenal dengan kecerdasannya sewaktu di bangku sekolah. Selain itu, penulis sendiri adalah seorang anak dari petani dan selalu hidup dengan kesederhanaan. Bila kita perhatikan kembali, kehidupan yang Tania alami setelah ayahnya meninggal secara tidak langsung menggambarkan bagaimana sederhananya Tere Liye hidup sebagai seorang anak petani. Psikologi atau pemikiran penulis juga mempengaruhi jalannya cerita ini. 

Seperti yang sudah saya jelaskan bahwa antara penulis dan tokoh utama memiliki banyak kesamaan yang membuat cerita ini mengalir begitu halus, dikarenakan penulis telah mempunyai banyak pengalaman, sehingga ceritanya sangat mudah untuk dipahami karena penulis sendiri menyajikannya dengan bahasa yang biasa kita gunakan.

Nilai sosial yang Tere Liye ingin sampaikan adalah jika kita ingin menolong seseorang lakukanlah dengan ikhlas dan jangan hanya memandang orang itu dengan sebelah mata seperti yang dilakukan Danar dalam novel ini. Selain nilai sosial, didalam novel ini Tere Liye menyajikan nilai moral. Cerita ini memberi pengetahuan kepada kita bahwa sesuatu yang terlihat sulit nyatanya tidak sesulit yang kita lihat jika kita ingin bersungguh-sungguh mencapainya seperti Tania di dalam Novel ini yang pantang menyerah meski banyak rintangan yang menghadangnya.

Amanat yang ada di dalam novel ini adalah terkadang hal yang terbaik adalah menerima. Menerima, bahwa segala hal yang terjadi tidak selalu seperti apa yang kita inginkan. Menerima dan belajar untuk mengikhlaskan. Jika sesuatu itu bukan hadir untuk kita, meski seberapapun kita telah berusaha, jika itu sudah takdir kita tidak bisa melakukan apapun. 

Karena yang terbaik menurut kita belum tentu yang terbaik menurut kehendak Tuhan. Dan ketika kita menghadapi suatu musibah, suatu masalah, atau apapun yang negatif, hendaknya kita tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Karena sedih dan senang itu datangnya satu paket. Tuhan maha adil, dan tidak akan membiarkan hambanya bersedih kecuali apabila hambanya memang sanggup untuk menanggungnya. Alih-alih bersedih, sebaiknya kita semakin mengembangkan diri kita dan menjadi lebih baik lagi, seperti yang dilakukan Tania. Meski Danar tidak jadi bersamanya, ia tetap melanjutkan hidup dan menjadi seseorang yang sukses di Singapura.

Karena cinta tidak harus memiliki.

 

Daftar pusaka:

https://www.biografiku.com

https://www.goodreads.com

https://rizkyyuliani.wordpress.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun