Mohon tunggu...
bimo aditya
bimo aditya Mohon Tunggu...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin: "Cinta Tak Harus Memiliki"

24 Februari 2018   20:50 Diperbarui: 24 Februari 2018   21:15 23367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu lagi sifat Om Danar yang digambarkan di dalam novel ini adalah sosok orang yang sangat perhatian. Kebaikan dan ketampanannya telah sempurna dengan ditambahkan sifat perhatiannya ini. Seperti yang ada di kutipan berikut.

"Kamu seharusnya pakai sandal." (hal. 24)

Sifat-sifat yang Om Danar miliki membuat Tania merasakan adanya rasa cinta terhadap Danar. Tanpa disadari Danar pun diam-diam menyukai Tania juga, namun ia tidak berani untuk mengungkapkannya dan akhirnya ia hanya bisa diam. Akibat perbuatannya ini Tania merasakan banyak kegalauan dan kesedihan. Sampai akhirnya Tania mendengar kabar bahwa sosok yang ia cintai akan menikah dengan wanita lain, yaitu Kak Ratna. Kak Ratna adalah sosok pelampiasan Danar kepada Tania. Dia terlihat seperti artis. Tokohnya digambarkan sebagai sosok yang baik, menyenangkan, cantik, pengertian, penyabar, dan tulus. Ia begitu menyanyangi Danar hingga tidak begitu menyadari perasaan yang sebenarnya Danar simpan diam-diam. Malang nasibnya, ternyata kehidupannya setelah menikah dengan Danar tak sebahagia saat pacaran. Ia harus bersaing dengan sesuatu yang ia tidak ketahui. Namun, Tania diam-diam mengagumi sifat yang dimiliki oleh tokoh Ratna ini. Seperti yang ada dikutipan berikut.

"Matang, pengertian, mau mendengarkan, dan penyabar. Aku menelan ludah. Dalam beberapa hal, sifat baik itu ada pada Kak Ratna, bukan padaku." (hal. 206)

Lagi-lagi didalam kutipan ini Tania menyadari semua kelebihan yang Kak Ratna miliki, hingga membuat dirinya sendiri iri.

"Kak Ratna amat cantik, rambutnya panjang, dan pakaiannya modis. Seperti artis-artis itu. Badannya wangi. Mukan ber-make-up tipis. Cantik sekali." (hal. 39)

Tidak hanya mengagumi secara diam-diam, terkadang Tania dan Kak Ratna sering berbicara satu sama lain dan membahas apa yang mereka rasakan. Satu lagi sifat yang dimiliki tokoh Ratna adalah Penyabar. Terbukti dengan adanya kutipan berikut.

"Aku bahkan sudah hampir enam bulan jarang berbincang dengannya. Dia lebih banyak diam. Lebih banyak menyendiri. Belum lagi kesibukan kerjanya. Kami hanya saling menegur di pagi hari. Dan saat ia pulang. Dan peluk cium sebelum tidur. Sisanya kosong." (hal. 211)

Setelah cerita cinta segitiga yang menyelimuti tokoh yang sebelumnya saya jelaskan, yaitu Tania, Danar, dan Ratna. Cerita ini sangat menarik dengan adanya sosok Ibu yang telah melahirkan gadis cantik seperti Tania. Di novel ini, tokoh ibu di gambarkan sebagai wanita paruh baya yang sangat baik dan menyanyangi keluarganya. Beliau seorang pekerja keras yang rela membanting tulang untuk bekerja serabutan agar dapat memenuhi kebutuhan anak-anaknya meski jauh dari kata cukup. Ibu pengertian, serta sangat sabar dan tabah dalam menghadapi kehidupan. Beliau juga seorang pencemas yang mengkhawatirkan anak-anaknya.

Tidak ada seorang ibu yang tidak mengkhawatirkan anak-anaknya. Sama seperti sosok Ibu di dalam novel ini. Ia selalu mencemaskan segala sesuatu yang anaknya lakukan. Seperti kutipan berikut.

"Kata ibu, 'Tania, hati-hatilah di sana! Kita harus mengganti setiap barang yang rusak karena kita sentuh! Jaga adikmu, jangan nakal..." aku menelan ludah sedikit ragu dan banyak takut mendengar pesan Ibu sebelum berangkat. Dengan apa kami akan mengganti barang yang aku pecahkan?" (hal. 17)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun