Mohon tunggu...
Bima Satya
Bima Satya Mohon Tunggu... Mahasiswa, Universitas Pamulang

Hai, perkenalkan nama saya Bima Satya, selain hobi menulis saya juga hobi mendaki gunung.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Melihat Diri Tak Lagi Dengan Minimal Batas

1 Agustus 2025   00:44 Diperbarui: 1 Agustus 2025   00:44 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jiwa manusia itu adalah jantung dari setiap kehidupan, sebuah tanda dari dunia bahwa kita hidup. Tak luput dengan pertumbuhan abadi setiap harinya. Dunia merupakan tempat yang kian hari semakin menyusut, kusut, dengan semua cobaan hidup yang semakin terperusuk. Kembali dengan pertengkaran sebuah jati diri dengan dunia, menanyakan perihal kehidupan yang kian hari tak terbatas. Hidup tidak lagi mencari alasan dengan minimal batas, tapi kapan ia pantas.

Hirup pikuk kehidupan tidak lagi harus diresahkan, Hak manusia jauh diatas segalanya. Jika merasa belum pantas mendapat sesuatu yang menurut kalian tidak masuk ke dalam kriteria nilai batas. itu salah. Kesadaran akan nilai batas merupakan Makna dari pengertian 'Melihat Diri Tak Lagi Dengan Minimal Batas'. Ketidakmampuan seseorang itu Relatif. Namun, kemampuan seseorang itu subjektif. 

Berkaitan dengan opini, perlu kita ketahui bahwasanya opini itu merupakan pendapat orang lain, sedangkan pendapat orang lain itu merupakan hal Eksternal yang tidak bisa kita kontrol. Jangan pernah menjadikan ketidakmampuanmu mempengaruhi jalan pikiranmu, cari, belajar, realisasikan. 

Sebuah sajak yang dibuat dengan secara sadar tanpa hambatan dunia apapun

"Ambang nilai batas tidak menjadi penentu kalian melejit ke atas, kepantasan yang berperan penting." 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun