Mohon tunggu...
bilqis nur aliza nugroho
bilqis nur aliza nugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa

Semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Membaca dari Rumah: Peran Orang Tua dalam Menumbuhkan Literasi Anak

3 September 2025   23:35 Diperbarui: 3 September 2025   23:31 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Permasalahan literasi di Indonesia sampai sekarang masih sering menjadi pembahasan karena minat baca masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja, belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Banyak survei menyebutkan bahwa kebiasaan membaca di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini mendorong perlunya keterlibatan keluarga, terutama orang tua, untuk lebih aktif dalam membiasakan anak-anak mereka dekat dengan dunia literasi sejak usia dini.

Rumah sering disebut sebagai sekolah pertama bagi anak. Dari rumah, seorang anak belajar berbicara, menulis, dan berinteraksi. Maka, rumah juga menjadi tempat yang tepat untuk memperkenalkan kebiasaan membaca. Orang tua bisa memulai dengan langkah-langkah sederhana seperti menyediakan rak buku, menyiapkan pojok baca kecil, atau membelikan buku cerita yang sesuai dengan usia anak. Dengan cara seperti ini, anak bisa melihat buku sebagai sesuatu yang menarik dan menyenangkan, bukan sesuatu yang membosankan.

Selain menyediakan fasilitas, orang tua juga harus memberi contoh. Anak-anak adalah peniru yang ulung. Jika mereka melihat orang tuanya membaca buku, majalah, atau bahkan artikel digital, mereka akan terdorong untuk melakukan hal yang sama. Karena itu, sikap orang tua sangat penting dalam menumbuhkan budaya membaca. Tidak cukup hanya memberi nasihat, tetapi orang tua juga harus menunjukkan perilaku nyata bahwa membaca adalah kegiatan yang penting.

Di zaman modern, literasi tidak hanya identik dengan buku cetak. Banyak bahan bacaan digital yang bisa dimanfaatkan, seperti e-book, aplikasi cerita interaktif, atau artikel pendidikan di internet. Namun, orang tua tetap perlu mendampingi anak dalam mengakses media tersebut. Tanpa pendampingan, anak bisa saja lebih tertarik pada konten hiburan semata dibandingkan bacaan yang bermanfaat. Dengan adanya pengawasan, anak dapat diarahkan pada bacaan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Manfaat literasi yang dibangun di rumah tidak hanya berhenti pada kemampuan membaca. Anak-anak yang terbiasa membaca sejak kecil akan memiliki daya kritis lebih baik, lebih mudah memahami informasi, serta lebih terampil menyampaikan pendapat. Literasi juga membantu mengembangkan imajinasi, meningkatkan kreativitas, dan membangun rasa percaya diri. Hal ini akan sangat berguna ketika anak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Selain itu, peran orang tua dalam literasi juga membantu mempererat hubungan keluarga. Saat orang tua meluangkan waktu untuk membaca bersama anak, terjalin komunikasi yang hangat dan interaksi yang berkualitas. Aktivitas membaca bersama bisa dilakukan dengan cara sederhana, misalnya membacakan dongeng sebelum tidur atau menetapkan jadwal membaca bersama setiap akhir pekan.

Jika kebiasaan ini dilakukan secara konsisten, literasi bisa menjadi budaya dalam keluarga. Langkah kecil seperti membaca 15 menit setiap hari dapat memberikan dampak besar dalam jangka panjang. Dengan dukungan penuh orang tua, literasi anak-anak Indonesia diharapkan semakin berkembang, tidak hanya dari sisi jumlah buku yang dibaca, tetapi juga kualitas pemahamannya.

Pada akhirnya, meningkatkan literasi bukan hanya tugas sekolah atau pemerintah, tetapi juga tanggung jawab keluarga. Orang tua memiliki peran yang sangat besar karena dari rumahlah semua kebiasaan bermula. Dengan peran aktif mereka, masa depan literasi Indonesia bisa lebih cerah, dan generasi muda akan tumbuh menjadi pribadi yang kritis, kreatif, serta siap menghadapi tantangan zaman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun