Di era digital seperti sekarang, hampir semua aktivitas manusia tidak lepas dari teknologi. Mulai dari mencari arah jalan, membayar belanjaan, membaca berita terkini, hingga berkomunikasi lintas negara---semuanya bisa dilakukan dengan cepat melalui internet dan perangkat digital. Tapi pertanyaannya, apakah kita hanya pengguna, atau sudah benar-benar memahami dan menguasai teknologi informasi (IT) itu sendiri?
IT bukan lagi menjadi pilihan, melainkan kebutuhan yang harus dikuasai oleh setiap orang. Terutama dalam dunia pendidikan, IT menjadi jembatan yang memudahkan proses belajar mengajar. Dengan memahami IT, kita dapat mengakses berbagai informasi penting dan sumber pembelajaran tanpa harus menunggu bimbingan langsung dari guru atau dosen. Kita bisa belajar secara mandiri melalui situs web, video pembelajaran, maupun jurnal online, kapan saja dan di mana saja.
Manfaat belajar IT juga sangat terasa dalam dunia akademik. Mahasiswa atau pelajar dapat memverifikasi apakah materi yang dipelajari sesuai dengan realitas di luar sana. IT membantu kita berpikir kritis, memperluas wawasan, dan tidak hanya menerima informasi secara pasif.
Seperti yang dijelaskan dalam jurnal Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan (Cendekia.id),
"Pentingnya IT terhadap profesionalisme pendidik di era globalisasi sangat memengaruhi kemajuan seorang siswa untuk lebih mengenal dunia TIK, baik dari segi penggunaan maupun wawasan materi. IT dapat memberikan manfaat besar jika digunakan dengan bijak, namun juga dapat menimbulkan dampak negatif jika disalahgunakan."
Pernyataan ini menunjukkan bahwa kemampuan IT bukan hanya penting bagi pelajar, tetapi juga guru, dosen, dan tenaga pendidik lainnya. Jika tenaga pendidik tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi, maka proses pembelajaran bisa tertinggal dan tidak relevan lagi dengan kebutuhan zaman.
Selain itu, dalam jurnal dari Borneo Journal of Islamic Education dijelaskan bahwa:
"Penggunaan media berbasis teknologi seperti smartphone memberikan kemudahan dan fleksibilitas dalam pembelajaran. Dengan smartphone, siswa bisa mengakses materi, belajar secara mandiri, dan berinteraksi dalam platform digital secara efisien."
Artinya, teknologi dapat menjadi alat belajar yang sangat efektif---asal digunakan dengan tepat dan disertai bimbingan serta kesadaran pengguna.
Namun, tantangan juga tetap ada. Tidak semua orang siap menghadapi perkembangan teknologi. Ada yang belum terbiasa, ada yang takut mencoba, dan ada pula yang kurang memiliki akses terhadap pelatihan atau fasilitas yang memadai. Oleh karena itu, solusi yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan bimbingan, pelatihan, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menguasai IT.
Belajar IT bukan tentang menjadi ahli komputer atau programmer. Belajar IT adalah tentang beradaptasi dengan zaman, agar kita tidak hanya jadi penonton di tengah dunia yang terus bergerak maju.