Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Blogger

Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024 | Konsisten mengangkat isu-isu yang berhubungan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama yang terpantau di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Angkot di Ambon Tetap Beroperasi di Tengah Menjamurnya Mobil Online

19 Januari 2025   19:51 Diperbarui: 21 Januari 2025   16:38 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akar Permasalahan: Ketimpangan Persaingan

Transportasi online seperti Maxim, memang, menawarkan fleksibilitas, efisiensi, dan harga yang kompetitif.

Namun, di sisi lain, hal ini menimbulkan ketimpangan bagi angkot tradisional. Sopir angkot di Kota Ambon merasa dirugikan karena tidak ada regulasi yang jelas untuk mengatur keberadaan transportasi online. Angkot adalah bagian dari sistem transportasi umum yang sudah lama menjadi andalan masyarakat di Ambon.

Namun, seiring dengan kehadiran Maxim, banyak sopir angkot kehilangan pelanggannya. Mereka berpendapat bahwa Maxim sering memberikan promo besar-besaran, membuat tarif mereka sulit bersaing.

Ditambah lagi, banyak pengemudi Maxim yang tidak terdaftar secara resmi atau tidak memiliki izin operasional, sehingga dianggap tidak adil bagi angkot yang selama ini mengikuti aturan.

Menurut Agus Pical, Koordinator Lapangan dari Asosiasi Supir Angkot (ASKA) Kota Ambon, seperti yang dilansir dari ambonterkini.id, mamasalah ini harus segera diatasi dengan regulasi yang jelas.

"Setiap angkutan harus memiliki badan hukum," tegasnya. Ambon yang memiliki wilayah kecil tidak mampu menampung persaingan bebas tanpa aturan yang mengikat.

Aksi Protes: Wujud Kekecewaan Sopir Angkot

Puncak ketegangan terjadi pada 30 September 2024 lalu, ketika ratusan sopir angkot di Ambon menggelar aksi demonstrasi besar-besaran.

Saat itu, mereka mendesak Pemerintah Kota Ambon untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap transportasi online.

Demonstrasi ini berlangsung selama lima jam, melibatkan pemblokiran jalan dan penghentian operasional angkot yang masih beroperasi sebagai bentuk solidaritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun