Mohon tunggu...
Bilal Abdallah Sugiri
Bilal Abdallah Sugiri Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga 2016

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan featured

Sorgum, Solusi bagi Permasalahan Pangan Indonesia

27 Desember 2018   21:21 Diperbarui: 17 Februari 2019   12:39 2253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(today.com/food/sorghum)

Kebutuhan beras dan gandum sebagai salah satu sumber utama pangan penduduk Indonesia cenderung terus meningkat setiap tahun selain karena laju peningkatan 2% jumlah penduduk juga karena pengalihan pola konsumsi dari non beras ke beras.

Ketergantungan penduduk Indonesia terhadap makanan pokok beras dan gandum sangat tinggi. Pada tahun 2014 saja pemerintah Indonesia telah menargetkan produksi beras sebanyak 75,7 juta ton gabah kering giling.

Selama ini, peningkatan produksi beras nasional sangat tergantung pada padi sawah, sementara luas lahan sawah cenderung terus menyusut akibat alih fungsi penggunaan untuk usaha non-pertanian. Kondisi semacam itu akan mempersulit Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan beras secara mandiri jika hanya mengandalkan pada produksi padi lahan sawah. (Human, 2016). 

Selain masalah pangan, peningkatan jumlah penduduk juga diikuti pertumbuhan ekonomi yang pesat disertai meningkatnya kebutuhan energi di seluruh sektor ekonomi. Akibat alih fungsi lahan pertanian juga mengakibatkan kebutuhan pakan untuk sektor peternakan semakin berkurang. Karena permintaan pasar yang banyak dan produksi dalam negeri tidak mampu mencukupi permintaan sehingga berakhir pada kegiatan impor.

(bps.go.id)
(bps.go.id)
Masalah di atas membutuhkan sebuah solusi sebagai antisipasi alternatif yang dapat ditempuh yakni dengan meningkatkan produktivitas tanaman penghasil karbohidrat sebagai sumber pangan utama non-beras. 

Sorgum hadir untuk menjadi sumber pangan terbaru dengan status gluten-free. Sorgum adalah biji-bijian yang dapat diolah dengan biaya produksi yang rendah. Sorgum dapat tumbuh dengan baik dalam kondisi apapun, termasuk kondisi kering dan tanah yang tidak terlalu bagus. 

Seperti biji-bijian lainnya, sorgum dapat ditumbuk menjadi tepung untuk digunakan dalam bahan pembuatan roti dan kue, serta digulung menjadi serpihan pipih untuk dijadikan sebagai sereal. Sorgum memiliki rasa yang netral saat dimasak, sehingga olahan sorgum dapat diaplikasikan pada masakan yang manis maupun gurih.

Sudah saatnya masyarakat Indonesia mencoba sorgum. Terlebih lagi jika harga beras melambung tinggi, justru kondisi ini bukan lagi menjadi hal yang meresahkan.

Beralih pada sorgum merupakan suatu pilihan yang tepat. Mengapa demikian? Sorgum hadir memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh dan kegunaannya sangat multifungsi seperti membantu mengatasi penyakit celiac dan diabetes. 

Bahkan jika dibandingkan dengan beras dan jagung, sorgum cenderung lebih awet dan tahan lama. Masyarakat Indonesia tidak lagi tergantung pada beras yang belakangan ini harganya melambung. Produk beras, tepung serta sereal dari sorgum berpeluang besar untuk masuk ke pasar Indonesia dan menjadi usaha yang menjanjikan.

Kelayakan investasi bisnis dari produk sorgum dapat diasumsikan sebagai berikut, untuk memulai bisnis produk sorgum ini dibutuhkan dana investasi awal sebesar Rp. 5.045.285.400. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun