Si Anak Kampung Mengejar Mimpi (Edisi: Sekulah!)

(Wakaf adalah Sedekah Jariyah, yakni menyedekahkan harta kita untuk kepentingan ummat. Harta Wakaf tidak boleh berkurang nilainya, tidak boleh dijual dan tidak boleh diwariskan. Karena wakaf pada hakikatnya adalah menyerahkan kepemilikan harta manusia menjadi milik Allah atas nama ummat). tabung wakaf.com.

Semua mata teman-teman sekelas tertuju pada kami di depan. Saya lihat Helmi agak tenang menghadapi ini. Helmi selain teman sekelas dan sekampung, juga masih sepupuan sama saya. Helmi murid yang cerdas, dia tekun dalam belajar.

“Baiklah, untung kalian tidak mencuri..!”. 

“Tetapi, kalian tetap mendapat hukuman dari Ibu’”.

“Asrudin, silangkan tanganmu dan pegang dua kupingmu. Lalu angkat kakimu satu”.

“Untuk Ziyyan, Ibnu dan Helmi, cukup silangkan tangan dan pegang dua kuping saja. Angkat kaki nya nggak usah”. Itu perintah bu Cik pada kami.

Hukuman itu kami terima dan baru berakhir setelah bu Cik Ipah memberikan materi pelajaran sejarahnya.

Mulai saat itu kami tidak mau lagi membawa buah Binjai ke dalam kelas. Malu berdiri di depan kelas, terasa harga diri jatuh ke jurang paling dalam. Mulai saat itu juga kami harus berhati-hati dengan Asrudin, karena bisa membawa sial bagi kami.

Ada pelajaran penting di balik itu semua, hormati dan hargai gurumu ketika memberikan pelajaran di depan kelas. Untuk itu, jangan sesekali membuat gurumu marah hanya gara-gara Binjai. 

***

Banyak lagi cerita-cerita lucu waktu sekolah dulu. Belum lagi cerita Asrudin dan kawan kawannya hampir setiap hari membalikkan sepeda kami di tempat parkir sekolah (ban di atas dan diputar).