Mohon tunggu...
Bhayu MH
Bhayu MH Mohon Tunggu... Wiraswasta - WIrausaha - Pelatih/Pengajar (Trainer) - Konsultan MSDM/ Media/Branding/Marketing - Penulis - Aktivis

Rakyat biasa pecinta Indonesia. \r\n\r\nUsahawan (Entrepreneur), LifeCoach, Trainer & Consultant. \r\n\r\nWebsite: http://bhayumahendra.com\r\n\r\nFanPage: http://facebook.com/BhayuMahendraH

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ganjar "Dihajar"

12 Desember 2023   15:05 Diperbarui: 13 Desember 2023   03:35 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase hasil survei ketiga pasangan capres-cawapres. (Sumber: Kompas.com)

Seperti sudah diperkirakan, Ganjar benar-benar dihajar dalam survei. Rilis beberapa lembaga akhir-akhir ini menunjukkan kecenderungan menurun yang fatal. Dan kita semua tahu, baru Senin (11/12/2023) kemarin, Litbang Kompas menurunkan hasil siginya.

Berdasarkan survei yang berlangsung pada 29 November-4 Desember 2023 itu, Prabowo-Gibran memperoleh elektabilitas 39,3 persen. Sementara itu, elektabilitas capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar ada di angka 16,7 persen. Kemudian, tingkat elektoral capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD tercatat 15,3 persen. 1)

Ketika hasil itu disebarluaskan Harian Kompas serta situs Kompas.com dan Kompas.id, jelas ada yang gembira dan sebaliknya ada yang kecewa. Namun, tentu saja para "die harder" lah yang paling "kebakaran jenggot". Sudah bisa diduga, para pendukung pasangan calon (paslon) presiden-wakil presiden (pres-wapres) nomor 3 adalah yang paling panik.

Di media sosial terutama Facebook yang berbasis tulisan dan foto, bukan video, saya memantau adanya penolakan sejumlah orang atas hasil survei. Dan tuduhan paling banyak dikemukakan adalah: "survei bisa diatur, tergantung yang bayar."

Prabowo Subianto pernah menyatakan hal tersebut pada hari Jum'at (04/05/2018) seusai berziarah ke makam Bung Karno di Blitar-Jawa Timur. Seperti dikutip oleh detik.com, ia menyatakan, "Survei itu tergantung siapa yang bayar. Kita punya lembaga survei sendiri yang bagus." 2)


Ironisnya, kini justru penentang Prabowo-lah yang mengamini tudingan tersebut. Terutama tentu saja pendukung paslon nomor 3 dan itu cukup terpantau di media sosial.

Kehilangan Momentum

Kita bisa menganalisa berbagai sebab kejatuhan paslon nomor 3 dalam sejumlah survei terbaru. Saya sendiri secara subyektif mencermati, ada beberapa kesalahan strategi dalam mengorbitkan Ganjar Pranowo sebagai Bakal Calon Presiden (Balonpres).  

Sejak awal, berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, hanya ada 1 partai politik (parpol) saja yang bisa mencalonkan paslon Pres-Wapres sendiri tanpa koalisi, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Tarik-ulur terlalu lama untuk menetapkannya telah membuat mereka kehilangan momentum. Apalagi saat akhirnya diumumkan oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (Ketum DPP) PDIP Megawati Soekarnoputri pada hari Jum'at (21/04/2023) 3), waktunya justru tidak tepat. Sebagian besar khalayak sudah tidak peduli. Apalagi saat itu hanya satu hari saja menjelang Idul Fitri 1444 H. Pemerintah bahkan sudah memberikan cuti bersama sejak hari Rabu (19/04/2023).

Lamanya waktu pengumuman bakal calon (balon) presiden, ternyata masih diulangi lagi saat menentukan dan mengumumkan Bakal Calon Wakil Presien (Balonwapres). PDIP baru mengumumkan pendamping Ganjar pada hari Rabu (18/10/2023) 4). Tanggal tersebut hanya sehari sebelum dibukanya masa pendaftaran resmi pasangan capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), sesuai Peraturan KPU Nomor 19 Tahun 2023.

Strategi mengulur waktu ini agak mengherankan. Karena sebenarnya tidak ada bagusnya. PDIP yang merasa dirinya bak "kembang desa" seolah menunggu dilamar "pangeran tampan". Status sebagai satu-satunya parpol parlemen yang bisa sendirian mencalonkan pasangan bacapres-bacawapres, terkesan membuat PDIP "tinggi hati". Kenyataannya, parpol lain memilih membentuk koalisi di luar partai yang pernah memenangkan tiga Pemilu sebelumnya itu. Hanya PPP -teman lama sejak masa Orde Baru- yang merapat sebagai parpol pengusung. Sisanya adalah parpol non parlemen sebagai pendukung, yaitu Partai Perindo dan Partai Hanura.

Salah Pilih Cawapres

Sudah begitu, ternyata yang ditetapkan sebagai wapres adalah Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P., 5) yang lebih dikenal dengan nama "Mahfud MD". Terlepas dari rekam jejak kariernya yang dianggap bersih dan minim potensi konflik, beliau bukan seorang yang memiliki massa. Kariernya semata karena kepakarannya. Beliau tidak memimpin partai politik, bahkan tidak tergabung di organisasi massa secara resmi. Bila ada yang menganggap beliau bagian dari NU, Prof. Dr. K.H. Said Agil Siroj, M.A. -Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PB NU) 2010-2021- pernah membantahnya.

Seperti dikutip cnnindonesia.com, Said menyatakan bahwasanya Mahfud MD bukan kader Nahdlatul Ulama. Ia juga menyebut Mahfud belum pernah menjabat sebagai pengurus organisasi yang berafiliasi dengan NU, seperti PMII atau IPNU. Said mengatakan kedekatan Mahfud dengan NU sebatas kultural. Karena latar belakang keluarga Mahfud berasal dari kalangan NU. 6)

Saya pribadi mengistilahkan Mahfud sebagai "gerbong kosong", yang bahkan bukan "lokomotif tanpa gerbong". Artinya, beliau tak membawa "penumpang". Sehingga, diragukan ia bisa "membawa" kalangan nahdliyin untuk memilih paslon nomor 3.

Sebelum diumumkan, saya pribadi mengharapkan PDIP memilih satu dari tiga nama berikut: Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawansa, atau Andika Perkasa. Saya uraikan alasannya satu per satu.

Dari kiri ke kanan: Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawans, Andika Perkasa. (Sumber foto: Dok kolase dari humas.jabarprov.go.id|humas.tubankab.go.id|tni.mil.id via wikipedia)
Dari kiri ke kanan: Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawans, Andika Perkasa. (Sumber foto: Dok kolase dari humas.jabarprov.go.id|humas.tubankab.go.id|tni.mil.id via wikipedia)

Dr. (H.C.) H. Mochamad Ridwan Kamil yang akrab di sapa "Kang Emil" adalah Gubernur Jawa Barat (Jabar) petahana, namun kini dalam posisi demisioner sejak 5 September 2023. Jabatan Gubernur Jabar digantikan oleh Penjabat Gubernur yang ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri hingga dilaksanakannya Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024.

Ia juga populer di kalangan anak muda, dengan media sosial yang aktif dikelola oleh tim profesional untuk pencitraannya. Apabila menggaet dia, kekuatan partai oposisi Jokowi terutama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan terbelah. Walau pun sejak Januari 2023 ia bergabung dengan Partai Golkar, kedekatannya dengan PKS masih cukup erat. Apalagi ia memenangkan posisi sebagai Walikota Bandung berpasangan dengan Oded Muhammad Danial yang merupakan kader PKS. 7)

Nama selanjutnya adalah Dr. (H.C.) Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. Gubernur Jawa Timur (Jatim) petahana. Ia dengan berani mengambil keputusan untuk "turun kasta" dari "tahta" sebagai Menteri Sosial menjadi Gubernur Jawa Timur. Keputusannya tentu punya pertimbangan tersendiri. Apabila dulu Khofifah dipilih sebagai cawapres Ganjar, ia jelas akan menjadi penentu signifikan di kalangan "emak-emak". Selain itu, ia jelas mewakili NU karena pernah menjabat sebagai Ketua Umum Muslimat NU selama 4 periode. Apalagi ia "menguasai" Jatim, mengingat saat menang Pilgub Jatim 2018 ia meraih 53,55 % jumlah suara bersama pasangan wagub-nya Emil Dardak. Mereka mengalahkan pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno yang antara lain diusung PDIP. 8)

Menurut Daftar Pemilih Tetap (DPT) dari KPU, pada Pemilu 2024 mendatang, Jabar adalah provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak di Indonesia, mencapai 35.714.901 pemilih. Baru disusul Jatim dengan 31.402.838 pemilih dan Jateng 28.289.413 pemilih. 9) Meskipun jelas mustahil menang mutlak 100 %, apabila ada paslon yang memenangi dua saja dari tiga provinsi "tergemuk" tersebut, jelas akan signifikan.

Pilihan saya yang terakhir adalah Jenderal TNI (Purn.) Muhammad Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D., yang merupakan mantan Panglima TNI yang masih "gress" purnawira-nya. Pengaruhnya masih menancap di kalangan prajurit. Ia juga menantu seorang purnawirawan jenderal berbintang empat penuh: Jenderal TNI (Hor. Purn.) Prof. Dr. Abdullah Mahmud Hendropriyono, S.T., S.H., M.H. yang lebih dikenal dengan nama A.M. Hendropriyono. Pernikahannya dengan Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono telah mengantarkan Andika menjadi mu'allaf. 10)

Meski hanya sekitar 1 tahun menjabat sebagai Panglima TNI, kepopuleran Andika meluas hingga di kalangan non-militer. Di Youtube saja, banyak video tentangnya yang diunggah para pengagumnya. Berbeda dengan Ridwan Kamil yang menggunakan jasa tim profesional, video-video tentang Andika tersebut dibuat dan diunggah oleh para fans-nya. Mereka yang bahkan bekerja sukarela bagi idolanya. Itu jelas pengaruh besar bagi generasi muda. Dan posisinya sebagai purnawirawan bintang empat, tentu bisa menyaingi Prabowo yang purnawirawan bintang tiga.

Namun, nasi sudah menjadi bubur. PDIP sudah memilih Mahfud MD sebagai cawapres mendampingi Ganjar. Saya rasa peran PPP sebagai parpol parlemen mitra koalisi tidak signifikan. Karena di sana ada Sandiaga Salahuddin Uno. Ia sebenarnya sengaja "hijrah" dari Partai Gerindra pada 14 Juni 2023 11) dengan harapan bisa ikut berkompetisi lagi. Tapi, ternyata tak dilirik. Padahal, diketahui ia memiliki "gizi" yang besar.

Saya malah mengamati, faktor "gizi" tidaklah menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk posisi cawapres. Karena selain Sandiaga, Erick Thohir juga sempat diisyukan masuk bursa. Namun, khusus untuk Erick, riskan bila dipilih meski punya "gizi" berlimpah. Karena kesukuannya yang keturunan Tionghoa 12) bisa jadi bumerang. Mau tak mau, meski masuk kategori SARAS (Suku-Agama-Ras-Antargolongan-Seks), hal itu masih jadi pertimbangan pemilih Indonesia. Ingat kasus Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang diserang habis saat Pilkada DKI Jakarta 2017.

Kegagalan Akibat Kesombongan PDIP

Setelah salah memilih cawapres, blunder demi blunder terus-menerus dilakukan. Dan itu tidak hanya dilakukan oleh para pendukungnya, namun juga oleh para petinggi PDIP.  Dan yang paling telak, justru oleh ketumnya sendiri!

Saat berpidato pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) organ relawan pendukung Ganjar-Mahfud di Jakarta International Expo (JIE) Kemayoran-Jakarta Pusat pada hari Senin (27/11/2023), Megawati melontarkan pernyataan keras. Ia menyatakan "Republik penuh dengan pengorbanan, tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?" 13)

Pidato Megawati yang dilontarkan secara emosional dengan nada gusar itu membuat publik terhenyak. Mungkin ia puas bisa melampiaskan emosinya, tapi itu membuat publik tersentak. Dan citra Megawati sekaligus PDIP makin menjadi anti-tesis dari harapan mereka sendiri.

Pidato itu memperburuk beberapa perlakuan kurang pantas PDIP kepada Jokowi. Sebelum pidato "mengerikan" tersebut, Megawati pernah berpidato yang juga bernada "menyindir" Jokowi. Seperti dikutip oleh republika.co.id, Megawati mengakui kalau selama ini memiliki program penanganan stunting. Namun, oleh pemerintah ia tidak diberi penghargaan atau pemberian Bintang. "Pak Jokowi iku yo ngono lho mentang-mentang. Lho iya... Padahal Pak Jokowi kalau gak ada PDIP juga... aduh, kasihan deh". Pernyataan tersebut diucapkannya dalam pidato saat peringatan HUT ke-50 PDIP di JIE, Kemayoran-Jakarta Pusat pada hari Selasa (10/01/2023). 14)

Selain itu, sebutan sebagai "petugas partai" yang dilontarkan Megawati berkali-kali kepada Jokowi, masih menancap kuat di benak rakyat. Menurut catatan tirto.id, Megawati menyatakan hal tersebut pada hari terakhir kampanye pemilu legislatif di Stadion Trikoyo, Klaten-Jawa Tengah pada 5 April 2014. Ia mengulanginya lagi saat deklarasi pencapresan Jokowi -yang diusung PDIP bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasional Demokrat (Partai Nasdem)- di kantor DPP PDIP Lenteng Agung pada 14 Mei 2014. Bahkan meski Jokowi sudah jadi Presiden RI, sebutan "petugas partai" tetap dilontarkan Megawati. Tercatat ia mengatakannya pada sambutan pembukaan Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP di Depok pada 21 Juli 2015 dan hari Selasa, 6 September 2016. 15)

Jokowi
Jokowi "menghadap" Megawati, Puan nge-vlog. (Sumber: bandung.viva.co.id).

Seakan pernyataan buruk saja tidak cukup, masih ada perlakuan buruk kepada Jokowi sebelum pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-2 di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung-Jakarta Selatan pada hari Selasa, 21 Juni 2022. 16) Dalam video yang direkam oleh Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, tampak Presiden Jokowi duduk di sebuah kursi tanpa sandaran lengan, berhadapan berseberangan dengan Megawati dibatasi meja kerja. Posisi tersebut secara "gesture" menempatkan Jokowi sebagai "sub-ordinat" dari Megawati. Ada yang bilang itu seperti murid menghadap guru. Tapi saya malah melihat seperti bawahan menghadap atasan.

Kejadian itu masih diperparah dengan putri kandung Megawati, Puan Maharani yang menjabat Ketua DPR RI, dengan santai membuat vlog pertemuan ibunya dengan sang "bawahan". Banyak rakyat terutama netizen di media sosial yang tak suka dengan video yang beredar luas tersebut.

PDIP mungkin lupa, pemilih mereka di dua Pemilu terakhir yang mereka menangkan hanyalah 23.681.471 suara atau 18,95 % pada 2014, dan 27.053.961 suara atau 19,33 % pada 2019. Sementara, perolehan suara Jokowi yang menjadikannya Presiden ketujuh Indonesia mencapai 70.997.833 atau 53,15 % pada 2014, dan 85.607.362 suara atau 55,50 % pada 2019. Tidak perlu menjadi ahli statistika atau matematika untuk tahu, bahwa ada selisih suara pemilih Jokowi yang bukan pemilih PDIP.

Perbedaan waktu Pilpres dan Pileg pada Pemilu 2014 menyebabkan "coat tail effect" atau diterjemahkan "efek ekor jas". Artinya, parpol yang mencalonkan presiden yang menang mendapatkan limpahan keuntungan kepopuleran yang berimbas pada naiknya jumlah suara pemilih. Untuk menghindarinya, sejak Pemilu 2019 lalu, Pilpres dan Pileg dilangsungkan bersamaan.

Kini, kesombongan PDIP yang meremehkan kekuatan Jokowi menuai "pil pahit". PDIP sebagai parpol meremehkan kekuatan Jokowi yang punya "bala tentara" relawan yang setia. Deklarasi organisasi relawan Jokowi terbesar -"Pro-Jokowi" alias "Projo"- yang menyatakan mendukung Prabowo Subianto pada hari Sabtu (14/10/2023) 17), telah membuat "peta pertempuran" berubah. Relawan "Projo" adalah "die-harder" Jokowi. Ibaratnya, mereka itu "pejah-gesang nderek Pakdhe". Dan kekuatan massa mereka yang bahkan sudah bekerja sejak mencalonkan Jokowi sebagai Bacalon Walikota Solo pada 2005, tidaklah bisa dipandang remeh. Komunitas "kemaren sore" yang dibuat untuk mendukung Ganjar, tidak ada yang sesolid itu. Malah, sudah banyak yang "bunuh-bunuhan" di dalam sebelum "berperang". Di samping, Ganjar sendiri seperti menjaga jarak dengan relawan yang kebingungan.

Blunder Ganjar

Selain blunder dari PDIP, Ganjar sendiri juga beberapa kali membuat blunder atau kesalahan yang tidak perlu. Menurut Lingkaran Survei Indonesia pimpinan Denny J.A. (LSI Denny J.A.), ada beberapa blunder yang dibuat Ganjar. Dikutip oleh viva.co.id, Ardian Sopa -peneliti LSI Denny J.A.- mengungkapkannya dalam tayangan video di kanal resmi lembaga tersebut pada hari Senin (11/12/2023). 18)

Pertama, saat Ganjar menolak penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Alasannya adalah karena keikutsertaan tim Israel. Terlihat dari hasil survei, pada Maret 2023, elektabilitas Ganjar 36,2 %. Namun, setelah blunder tersebut, turun menjadi 32,4 % pada April 2023.

Kedua, adalah saat kubu paslon nomor urut 3 mengkritisi keras Jokowi. Elektabilitas Ganjar-Mahfud yang di Oktober 2023 sebesar 35,3 %, turun menjadi 28,6 % di awal November 2023 dan merosot lagi menjadi 24,9 % di akhir November 2023.

Saya pribadi mencatat masih ada sejumlah blunder Ganjar yang dilakukan di depan publik secara terbuka. Terutama sekali terlihat ia "memakai topeng" yang tak nyaman dikenakannya. Sehingga, tanpa sengaja secara spontan "topeng" itu terlepas dari wajahnya.

Pertama, soal persepsi "Ganjar suka bokep". Itu sebenarnya karena ucapannya saat diwawancara di podcast "Close The Door" di kanal resmi Deddy Corbuzier yang diunggah di kanal berbagi video Youtube pada 3 Desember 2019. Tayangan tersebut diberi judul "GANJAR PRANOWO NONTON VIDEO P0RN0 TANPA MARAH MARAH :D". 19) Sebenarnya, maksud Ganjar adalah bersikap jujur, apa adanya. Seperti dikutip oleh kumparan.com, "Sebenarnya (saat menjawab), ingin menunjukkan bahwa orang tuh harus jujur, karena kebanyakan kan enggak berani." 20) Namun, publik sudah terlanjur mempersepsi berbeda. Apalagi, potongan videonya yang memuat ucapan bernada "miring" itu justru direplikasi dan diviralkan. Rusaklah citra Ganjar di mata sebagian rakyat yang merasa religius.

Kedua, di forum tatap muka "Mata Najwa on Stage" di Balairung Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta hari Selasa (19/09/2023), lagi-lagi Ganjar membuat pernyataan blunder. Rekamannya diunggah di kanal resmi Najwa Shihab di Youtube pada 21 September 2023. 21)

"Sepuluh besar lulusan terbaik itu jadi dosen, iya dong... Masa jadi MC?" ucap mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut. Mendengar sindiran itu dari Ganjar, Najwa lantas tidak terima dirinya disebut MC. Dia mengatakan, profesinya adalah seorang jurnalis. "Siapa Mas, MC? Saya jurnalis, bukan MC," jawab Najwa."Bukan, jurnalis lah kalau begitu," kata Ganjar. 22)

Najwa Shihab sendiri sudah mencoba melakukan "pembelaan" dengan menyatakan ia tidak tersinggung. "Saya tentu perlu merespons saat itu karena tugas jurnalis, kan, menjernihkan apa yang mungkin masih abu-abu. Makanya saya katakan bahwa profesi jurnalis itu membanggakan. Jadi bukan soal tersinggung, biasa saja, agar tidak ke mana-mana," Najwa menyatakan dalam pesan singkat seperti dikutip oleh detik.com pada hari Kamis (21/09/2023). 23) Akan tetapi, kerusakan sudah terjadi. Persepsi publik sudah terbentuk. Saya pribadi memandang Ganjar sudah merendahkan tiga profesi sekaligus: MC, jurnalis, dan dosen.

Ketidaknyamanan Ganjar pada momentum wawancara yang direkam video bahkan terlihat pula saat ia di-roasting oleh Kiky Syahputri, seorang pelawak (comedian) yang berawal dari komika (stand-up comedian). Dalam tayangan yang semula adalah bagian dari acara komedi "Lapor, Pak!" di televisi swasta Trans-7, Ganjar Pranowo berhadapan dengan Kiky. Istilah "roasting" di dekade 1990-an serupa dengan "di-ceng-in" alias "diledekin". Video rekamannya bisa dilihat di kanal resmi Trans 7 Official di Youtube dengan judul "Kiky Saputri ROASTING Ganjar Pranowo | LAPOR PAK! BEST MOMENT (24/10/23)", yang diunggah pada 25 Oktober 2023. 24)

Cuitan Twitter/X Kiky soal
Cuitan Twitter/X Kiky soal "roasting"-nya terhadap Ganjar. (Sumber: inilah.com)

Acara "lucu-lucuan" itu sempat memantik "perang" di media sosial juga. Kiky sempat "nyolot" di Twitter/X karena merasa diserang "buzzer" Ganjar. Padahal, menurutnya sudah ada briefing dengan tim Ganjar agar tidak menyinggung hal-hal tertentu saat melakukan "roasting". 25)

Itu baru beberapa blunder yang terkait dengan penampilan Ganjar di media massa dan media sosial. Padahal, masih ada soal riil yang terkait dengannya. Salah dua di antaranya adalah kasus Wadas dan e-KTP. Walau dalam kedua persoalan terkait hukum itu ia tidak dalam posisi pelaku utama, namun setidaknya "tersenggol".

Bagaimana Ke Depan?

Hasil survei dari lembaga kredibel mana pun, jelas bisa jadi pelajaran. Karena ia jelas tolok ukur yang relevan untuk dipertimbangkan. Perubahan strategi kampanye yang sedang berlangsung bisa dilakukan. Terutama sekali, menggalakkan kinerja tim sukses.

Waktu masih cukup panjang untuk membalikkan keadaan. Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan. Minimal, dengan upaya keras, masih bisa masuk ke putaran kedua. Tapi saya tak akan ungkap cara-cara itu di sini secara gratisan. Buat apa? Kalau memang mau tahu, cepek dulu dong... Hehehe...

Sumber Rujukan Kutipan:

1) https://nasional.kompas.com/read/2023/12/11/05433671/survei-litbang-kompas-elektabilitas-prabowo-gibran-393-persen-anies-muhaimin

2) https://news.detik.com/berita/d-4004592/prabowo-survei-itu-tergantung-siapa-yang-bayar

3) https://www.kompas.id/baca/polhuk/2023/04/21/antusiasme-di-batutulis-saat-megawati-umumkan-capres-pdip

4) https://www.cnbcindonesia.com/news/20231018100853-4-481506/breaking-news-megawati-umumkan-mahfud-md-cawapres-ganjar

5) https://id.wikipedia.org/wiki/Mahfud_MD

6) https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180808192555-32-320668/said-aqil-mahfud-md-bukan-kader-nu

7) https://id.wikipedia.org/wiki/Ridwan_Kamil

8) https://id.wikipedia.org/wiki/Khofifah_Indar_Parawansa

9) https://www.kpu.go.id/berita/baca/11702/dpt-pemilu-2024-nasional-2048-juta-pemilih#:~:text=Provinsi%20DKI%20Jakarta%208.252.897,Tenggara%20Barat%203.918.291%20pemilih%2C

10) https://id.wikipedia.org/wiki/Andika_Perkasa

11) https://id.wikipedia.org/wiki/Sandiaga_Uno

12) https://id.wikipedia.org/wiki/Erick_Thohir

13) https://nasional.tempo.co/read/1802215/megawati-soekarnoputri-sebut-pemerintah-seperti-orde-baru

14) https://news.republika.co.id/berita/ro99nb484/sentilan-megawati-pak-jokowi-kalau-gak-ada-pdip-aduh-kasihan

15) https://tirto.id/mengapa-megawati-terus-mengatakan-jokowi-petugas-partai-cCXi

16) https://bandung.viva.co.id/news/3417-presiden-jokowi-menghadap-ketum-pdip-megawati-puan-malah-asik-ngvlog

17) https://nasional.kompas.com/read/2023/10/14/17251081/projo-deklarasi-dukung-prabowo-jadi-presiden-2024

18) https://siap.viva.co.id/news/2903-elektabilitas-ganjar-pranowo-mahfud-md-terus-merosot-lsi-denny-ja-terlalu-banyak-blunder

19) https://www.youtube.com/watch?v=ksbAAktR27U&t=2s

20) https://kumparan.com/kumparannews/ganjar-soal-video-ngaku-suka-film-porno-sebaiknya-nonton-full-deh-1sNbRheGCpB/full

21) https://www.youtube.com/watch?v=2YXKMHNevpo

22) https://www.liputan6.com/news/read/5404320/ganjar-dianggap-remehkan-profesi-jurnalis-dan-mc-najwa-shihab-jangan-terjebak-potongan-dialog

23) https://news.detik.com/pemilu/d-6943709/ramai-pernyataan-ganjar-soal-profesi-mc-najwa-shihab-bukan-soal-tersinggung

24) https://www.youtube.com/watch?v=YV0i135yXCM

25) https://www.inilah.com/kiky-saputri-vs-buzzer-ganjar-makin-panas-hingga-desak-reshuffle

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun