Mohon tunggu...
Demus Bezakel
Demus Bezakel Mohon Tunggu... Mahasiswa

Futsal, sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kakek Nenek, Gudang Nilai Hidup yang Tak Ternilai

30 Agustus 2025   20:38 Diperbarui: 30 Agustus 2025   20:38 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto kakek dan nenek| dok. pri

Dalam kehidupan setiap orang, ada sosok yang sering luput dari perhatian, padahal perannya begitu besar: kakek dan nenek. Mereka bukan hanya orangtua dari ayah atau ibu kita, tetapi juga sahabat, guru, sekaligus sumber nilai hidup yang tak ternilai. Saya pribadi merasakan betapa besar arti kehadiran mereka dalam perjalanan hidup saya.

1. Tempat Curhat yang Selalu Mendengarkan

Kakek dan nenek adalah pendengar terbaik. Saat saya merasa tidak dimengerti oleh orang lain, atau ketika ada masalah yang sulit diungkapkan kepada orangtua, kakek dan nenek selalu siap menjadi tempat curhat.

Mereka mendengarkan dengan sabar tanpa menyela. Tidak ada penilaian, tidak ada kritik berlebihan. Kadang mereka hanya mengangguk, memberikan senyum, atau menepuk bahu. 

Tapi dari sikap sederhana itu, saya merasa diterima apa adanya. Dari mereka saya belajar arti empati bahwa mendengarkan dengan hati bisa jauh lebih berharga daripada memberi banyak nasihat.

2. Mengajak untuk Berdoa

Hal yang paling berkesan dari kakek dan nenek adalah kebiasaan mereka mengajak berdoa. Setiap pagi atau sebelum tidur, mereka selalu mengingatkan saya untuk berdoa, mengucap syukur, dan memohon bimbingan Tuhan.

Ada kalanya saya merasa malas atau lupa, tapi mereka dengan lembut mengingatkan: "Nak, doa itu bukan untuk Tuhan, tapi untuk hatimu sendiri agar tenang." Kalimat sederhana itu melekat sampai sekarang. Dari mereka saya belajar bahwa iman bukan sekadar ritual, melainkan kekuatan yang menuntun langkah hidup.

3. Gudang Nilai Hidup

Kakek dan nenek saya adalah "perpustakaan berjalan" yang menyimpan banyak pengalaman hidup. Cerita masa kecil mereka, perjuangan membesarkan anak-anak di tengah keterbatasan, hingga bagaimana mereka tetap sabar dalam menghadapi kesulitan semua menjadi pelajaran nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun