Mohon tunggu...
Demus Bezakel
Demus Bezakel Mohon Tunggu... Mahasiswa

Futsal, sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kakek Nenek, Gudang Nilai Hidup yang Tak Ternilai

30 Agustus 2025   20:38 Diperbarui: 30 Agustus 2025   20:38 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto kakek dan nenek| dok. pri

Dalam kehidupan setiap orang, ada sosok yang sering luput dari perhatian, padahal perannya begitu besar: kakek dan nenek. Mereka bukan hanya orangtua dari ayah atau ibu kita, tetapi juga sahabat, guru, sekaligus sumber nilai hidup yang tak ternilai. Saya pribadi merasakan betapa besar arti kehadiran mereka dalam perjalanan hidup saya.

1. Tempat Curhat yang Selalu Mendengarkan

Kakek dan nenek adalah pendengar terbaik. Saat saya merasa tidak dimengerti oleh orang lain, atau ketika ada masalah yang sulit diungkapkan kepada orangtua, kakek dan nenek selalu siap menjadi tempat curhat.

Mereka mendengarkan dengan sabar tanpa menyela. Tidak ada penilaian, tidak ada kritik berlebihan. Kadang mereka hanya mengangguk, memberikan senyum, atau menepuk bahu. 

Tapi dari sikap sederhana itu, saya merasa diterima apa adanya. Dari mereka saya belajar arti empati bahwa mendengarkan dengan hati bisa jauh lebih berharga daripada memberi banyak nasihat.

2. Mengajak untuk Berdoa

Hal yang paling berkesan dari kakek dan nenek adalah kebiasaan mereka mengajak berdoa. Setiap pagi atau sebelum tidur, mereka selalu mengingatkan saya untuk berdoa, mengucap syukur, dan memohon bimbingan Tuhan.

Ada kalanya saya merasa malas atau lupa, tapi mereka dengan lembut mengingatkan: "Nak, doa itu bukan untuk Tuhan, tapi untuk hatimu sendiri agar tenang." Kalimat sederhana itu melekat sampai sekarang. Dari mereka saya belajar bahwa iman bukan sekadar ritual, melainkan kekuatan yang menuntun langkah hidup.

3. Gudang Nilai Hidup

Kakek dan nenek saya adalah "perpustakaan berjalan" yang menyimpan banyak pengalaman hidup. Cerita masa kecil mereka, perjuangan membesarkan anak-anak di tengah keterbatasan, hingga bagaimana mereka tetap sabar dalam menghadapi kesulitan semua menjadi pelajaran nyata.

Saya belajar dari kakek tentang arti kerja keras bahwa rezeki bukan datang dari malas-malasan, melainkan dari usaha sungguh-sungguh. Dari nenek saya belajar arti kasih bagaimana cinta ditunjukkan bukan hanya lewat kata-kata, tapi lewat perhatian kecil setiap hari.

Nilai-nilai itulah yang membuat saya sadar, bahwa warisan terbesar dari kakek dan nenek bukanlah harta benda, melainkan teladan hidup yang bisa saya bawa sepanjang usia.

Dalam dunia modern yang serba cepat ini, banyak orang mungkin menganggap kakek dan nenek hanya sosok tua yang perlu dirawat. Tapi pengalaman saya membuktikan, mereka lebih dari itu. Mereka adalah tempat curhat, guru kehidupan, dan pendoa yang setia.

Betapa beruntungnya saya memiliki kakek dan nenek yang penuh kasih. Saya percaya, nilai-nilai yang mereka tanamkan akan terus hidup, bahkan kelak bisa saya wariskan kepada anak cucu saya sendiri.

Kakek dan nenek memang gudang nilai hidup yang tak ternilai. Dari mereka, saya belajar mendengarkan, berdoa, bekerja keras, dan mengasihi dengan tulus. Kehadiran mereka adalah harta yang tidak bisa diganti oleh apa pun.

Mungkin sudah saatnya kita, generasi muda, lebih sering meluangkan waktu untuk duduk bersama mereka, mendengarkan cerita mereka, dan menyerap nilai hidup yang mereka wariskan. 

Sebab suatu hari nanti, ketika mereka tiada, yang akan kita rindukan bukan hanya senyum atau kata-katanya, melainkan nilai hidup yang membuat kita bertumbuh menjadi manusia yang lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun