Aksi: mulai dari berjualan kecil-kecilan, menabung, belajar manajemen, dan tidak takut gagal.
Dari langkah kecil, lahirlah hasil besar.
Mengapa Banyak Orang Berhenti di Visi?
Pertanyaannya: mengapa banyak orang hanya berhenti di mimpi tanpa pernah bertindak?
Ada beberapa alasan:
Takut gagal. Banyak orang lebih suka berkhayal daripada mencoba, karena khayalan tidak pernah mengecewakan. Tapi tindakan bisa membawa risiko gagal, dan itu menakutkan.
Malas. Visi yang besar membutuhkan kerja keras. Tidak semua orang siap mengorbankan waktu, tenaga, bahkan kenyamanan.
Tidak disiplin. Mereka punya semangat di awal, tetapi tidak konsisten. Akhirnya visi hanya tinggal semangat sesaat.
Kurang percaya diri. Banyak orang merasa mimpinya terlalu besar, sehingga tidak berani melangkah sama sekali.
Padahal, kegagalan adalah bagian dari proses. Edison gagal ribuan kali sebelum sukses. Kolonel Sanders (pendiri KFC) ditolak ratusan kali sebelum resep ayam gorengnya diterima. Bahkan seorang anak kecil pun harus jatuh berkali-kali sebelum bisa berjalan.
Dari Halusinasi Menjadi Realisasi
Visi tanpa aksi hanyalah halusinasi, tetapi visi dengan aksi akan menjadi transformasi. Lihatlah tokoh-tokoh besar dunia. Mereka punya mimpi besar, tetapi tidak berhenti di sana.Â