"Halo, maaf ya tadi gue lagi ngerjain project, jadi enggak denger lo nelpon." Jelas Ramya.
"Iya, enggak apa-apa, yang penting tetep jaga kesehatan," balas Brescia.
Ramya berbohong. Tidak ada project yang sedang Ia kerjakan. Karena ketika biasanya Ia menyebut kata project, selalu berkaitan dengan pekerjaannya sebagai peneliti. Bukan belajar bermain gitar seperti yang baru saja Ia lakukan. Ia menutupinya, tak ingin pacarnya tahu.
Dalam pikirannya, masih jelas tergambar ekspresi Brescia penuh antusias berbicara dengan Byan, mantan pacar Brescia saat kuliah dulu. Brescia pernah bercerita tentang Byan, dan ketika itu Ramya tak membayangkan jika Byan berpenampilan keren seperti yang baru saja Ia lihat dua minggu lalu. "Jadi harus jadi musisi biar lo bisa ngeliat gue penuh bangga, Brescia?!" tanya Ramya dalam hati. Pelan-pelan menggores rasa percayanya pada diri sendiri.
***
"Kok lo diem aja sih, Ram?"
"Oh, enggak apa-apa, lagi pengen diem aja."
Brescia menghela nafas. Mencoba mengatur perasaannya.
"Lo bosen sama gue?" tanya Brescia terus terang.
"Hah? Maksudnya?"
"Iya, lo bosen ketemu gue? Lo tuh enggak kaya biasanya, setelah empat minggu, baru ini lho kita ketemu, lo sibuk entah ngerjain apa gue enggak tahu!"