Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kita Perlu Mengenal Papua Jauh Lebih Dalam

30 Desember 2016   16:42 Diperbarui: 31 Desember 2016   09:56 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan nama Bandara Internasional Frans Kaisiepo. (Foto: Frans Kaiseipo Airport)

Tapi “dunia” pariwisata Papua lebih dari sekadar Raja Ampat saja. Masih banyak destinasi wisata lain yang menarik untuk dikunjungi. Pemandang alam berupa, pantai, laut, hutan, dan pegunungan, lalu budaya, sejarah, bahkan tempat-tempat interaksi masyarakat sehari-hari, merupakan destinasi wisata menarik untuk didatangi di Papua.

Bila Anda senang menikmati pemandangan alam bebas, cobalah berkunjung ke Taman Nasional (TN) Teluk Cendrawasih, yang letaknya berada di dua kabupaten, Wondama dan Nabire. Mempunyai luas hampir 1,5 juta hektare, 90 persen luasnya adalah lautan. Inilah yang menyebabkan TN Cendrawasih menjadi kawasan konservasi laut terbesar dan terluas di Indonesia.

Tercatat hampir 200 jenis moluska dan lebih dari 200 jenis ikan terdapat dalam TN Cendrawasih ini. Bagi pencinta diving, bisa pula dinikmati sensasi menyelam bersama penyu, lumba-lumba, dan bahkan hiu dan paus yang tak sulit dijumpai di sana.

Taman Nasional Cendrawasih. (Foto: hoteldanwisata.com)
Taman Nasional Cendrawasih. (Foto: hoteldanwisata.com)
Sedangkan bagi mereka yang ingin menikmati budaya setempat, datanglah ke Lembah Baliem. Terletak di sekitar Pegunungan Jayawijaya pada ketinggian 1.600 meter dari permukaan laut (mdpl), wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan penduduk asli yang sebagian masih menggunakan busana setempat dan tinggal di rumah-rumah adat. Cuacanya yang cukup sejuk, sekitar 10 sampai 15 derajat Celcius dengan pemandangan alam yang indah, juga membuat wisatawan senang datang ke sana.

Sebagai catatan, bila Anda datang pada bulan Agustus, biasanya di sana diselenggarakan Festival Lembah Baliem. Pengunjung dapat melihat langsung re-enacment dari perang antarsuku yang biasa terjadi di Papua pada masa lalu,  sekaligsu menikmati berbagai pertunjukan seni budaya dan mencoba mencicipi makanan khas daerah tersebut.

Di banyak tempat di Papua, wisatawan juga dapat melihat langsung cara pembuatan dan membeli berbagai seni kerajinan khas daerah tersebut. Mulai dari noken, tas tradisional Papua, sampai ragam budaya suku Kamoro yang sudah terkenal ke seluruh dunia. Bahkan perlengkapan sehari-hari, seperti mangkuk, sendok, dayung, sampai alat musik gendang, ditampilkan dengan ukiran khas yang sangat menarik dan indah.


Cartenz Pyramid, satu dari the 7 Summits. (Foto: pesonaindo.com)
Cartenz Pyramid, satu dari the 7 Summits. (Foto: pesonaindo.com)
Tentu saja bagi pencinta alam, mendaki dan mencoba mencapai Puncak Jaya atau lebih dikenal dengan nama Cartenz Pyramid, merupakan salah satu idaman saat berkesempatan berkunjung ke Papua. Berada di ketinggian 4.884 mdpl, puncak gunung salju di negara beriklim tropis ini, sungguh menggoda banyak pendaki untuk menikmati keindahannya. Bahkan Cartenz Pyramid masuk pula dalam daftar the 7 Summits, tujuh puncak gunung tertinggi di semua benua, yang menjadi daftar gunung-gunung untuk didaki para petualang gunung terkemuka dari seluruh dunia.

Wisata ke Tembagapura

Namun di luar itu, hampir semua tempat di Papua menarik untuk dijadikan destinasi wisata. Bahkan walaupun harus dengan izin, bila sempat datang ke lahan pertambangan PT Freeport Indonesia di kawasan Tembagapura, bakal jadi kenangan yang luar biasa. Melihat sendiri proses pertambangan, menyaksikan dan menikmati kehidupan sebuah kota modern di tengah-tengah pegunungan dan hutan di ujung Timur NKRI.

Perusahaan pertambangan itu juga memiliki Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN). Tujuan lembaga pendidikan tersebut adalah menyediakan program pra-magang, magang, dan kesempatan pengembangan karier lanjutan, terutama tentunya bagi putera dan puteri Papua. Ini bakal menjadi tujuan wisata menarik bagi kaum muda, baik mereka yang studi di bidang pertambangan maupun kaum muda umumnya.

Gerbang Tembagapura yang dijuluki (Wartasatu.com)
Gerbang Tembagapura yang dijuluki (Wartasatu.com)
Dibangun di lahan seluas 6 hektare, IPN memiliki perpustakaan teknis, tiga blok ruang kelas, dan dua bengkel besar. Juga tersedia tiga area simulasi tambang bawah tanah dalam skala penuh, sehingga mereka yang belajar di IPN berkesempatan melakukan praktik lapangan dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun