Perkembangan olahraga bridge di kalangan pelajar yang diawali tahun 2003 oleh Ketua Umum PB Gabsi waktu itu Miranda S Goeltom yang dimotori Eka Wahyu Kasih mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Berkat dukungan penuh Mendiknas, olahraga bridge hanya dalam tempo singkat telah menjaring puluhan ribu pelajar yang mau menekuni olahraga ini.
Kenapa kalangan dunia pendidikan tertarik, karena ada beberapa manfaat Olahraga Bridge yang dianggap sejalan dengan dunia pendidikan :
1. Â Â Â Â Turut mencerdaskan anak bangsa melalui peningkatan serta integrasi antara kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) serta kecerdasan lainnya serta tertanamnya suatu pola pikir yang terstruktur, sistematis, strategis, dan pragmatis
2. Â Â Â Â Turut menunjang kurikulum pendidikan berbasis kompetensi yang mengarah kepada kecakapan hidup (life skills).
3. Â Â Â Â Memberikan aktivitas/kegiatan siswa yang merupakan integrasi antara hobby, olahraga, dan pergaulan.
4. Â Â Â Â Sebagai salah satu sarana dan prasarana untuk menurunkan frekuensi tawuran, pemakaian narkoba, dan tindak kriminal.
5. Â Â Â Â Memudahkan pengawasan dan monitoring kegiatan siswa oleh guru maupun orangtua.
6. Â Â Â Â Memberi kesempatan kepada para siswa untuk berperan serta secara aktif untuk mengharumkan harkat dan martabat bangsa melalui cabang olahraga bridge.
Awalnya kedua event pelajar dan mahasiswa ini diselenggarakan terpisah, namun semenjak tahun 2011 digabung menjadi satu event.
Sayang sekali karena pandemic covid-19 event tersebut terhenti.