Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Refleksi 55 Tahun Berkecimpung Di Dunia Bridge Indonesia

18 September 2025   11:32 Diperbarui: 18 September 2025   11:34 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Refleksi 55 Tahun Berkecimpung di Dunia Bridge Indonesia

Oleh : Bert Toar Polii

Sebenarnya tulisan ini sudah pernah tukang bridge tulis beberapa tahun yang lalu. Namun tukang bridge ada sedikit kekeliruan sekaligus melengkapi hal-hal yang terjadi pada beberapa tahun terakhir setelah tulisan dimuat.

Tidak terasa telah 55 tahun saya berkecimpung di dunia bridge Indonesia tanpa jeda. Diawali tahun 1970 mulai belajar bridge sejak kelas 3 SMA di kota kecil Tondano dan dilanjutkan di Manado ketika kuliah di Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi.

Ketika awal kuliah, konsentrasi masih focus pada olahraga catur. Tapi ketika ikut seleksi catur di Manado hanya berakhir peringkat 10 maka pilihan mulai beralih ke olahraga bridge. Salah satu alasan utamanya karena waktu itu Sulut menjadi gudang atlet nasional bridge. Sebut saja Manoppo bersaudara, Henky Lasut/Max Agouw, WD Karamoy dan lain-lain.

Saking getolnya bermain bridge, kuliah di Fatek Unsrat terbengkalai, hanya berlangsung 3  tahun.

Klub awal saya adalah Wanea Aces Bridge Club asuhan Alm. Eddy Kumontoy. Tahun 1974 terpilih pertama kali mewakili Gabungan Bridge Manado (Gabmo) di Kejurnas Bridge Magelang. Selanjutnya tidak ada Kejurnas Bridge yang tidak saya ikuti yang diselenggarakan setiap tahun. Tahun berikutnya juga terpilih ke Kejurnas Bridge Banjarmasin. Pada waktu itu persaingan untuk meraih juara Antar Gabungan hanya antara Manado dan Jakarta Pusat.

Tahun 1976 pertama kali menjadi juara nasional Patkawan Terbuka di Kejurnas Bridge Jogjakarta. Karena juara maka terpilih mewakili Indonesia di Kejuaraan Dunia Montecarlo berpasangan dengan Wolter Dirk Karamoy.

Inilah kali pertama saya bertanding di luar negeri dan sempat gemetaran ketika berhadapan dengan pasangan legendaris Belladona/Garozzo dari Italia.

Tahun 1977 saya hijrah ke Jakarta dipindahkan dari Jiwasraya cabang Manado ke Kantor Pusat di Jln. Juanda. Sempat menjadi Kepala Seksi di Biro Pengolahan Data yang menangani komputer dari BBM yang waktu itu besarnya tidak ketulungan.

Sebenarnya bisa langsung Wakabag atau menjadi programmer. Tapi karena ketika ikut kursus di IBM yang hanya dua minggu, 4 hari lari ke Semarang mengikuti Turnamen Bridge Djarum Cup yang sangat terkenal. Akhirnya hasilnya hanya nomor 4 dengan perbedaan angka yang sangat tipis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun