Mohon tunggu...
Berric Dondarrion
Berric Dondarrion Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

House Baratheon of Storm's End

Selanjutnya

Tutup

Politik

Agenda Jokowi dan Pendukungnya Terhadap Islam

31 Mei 2014   21:39 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:53 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah ada alasan rasional terhadap operasi intelijen yang sedang dilakukan oleh timses Jokowi-JK yaitu memata-matai masjid-masjid seluruh Indonesia mencari kampanye hitam padahal JK adalah Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia/DMI? Padahal ada Hasyim Muzadi mantan Ketua PBNU; ada Said Asa'ad Ali Wakil Ketua Umum PBNU? Dan beberapa orang dari kalangan Islam lainnya?

Melihat daftar nama orang yang berkumpul di Poros Jokowi-JK maka kita baru bisa memahami politik di balik operasi intelijen tersebut. Kita mulai dari Jokowi.

Joko Widodo

Terpilihnya Jokowi untuk pertama kali sebagai Walikota Solo pada tahun 2005 adalah bersamaan dengan tertangkapnya gembong teroris bernama Riduan Isamuddin atau Hambali oleh CIA. Hasil intrograsi terhadap Hambali menemukan hubungan antara Hambali dengan organisasi Jemaah Islamiyah yang terkait Al Qaeda, pimpinan Abu Bakar Ba'asyir yang bermarkas ponpres Ngruki di Solo.

Temuan ini membuat dinas intelijen Amerika Serikat mendatangi Kota Solo untuk menyelidiki ponpres Ngruki pimpinan Abu Bakar Ba'asyir. Karena walikota saat itu adalah Jokowi maka dinas intelijen Amerika berkali-kali mengirim agennya untuk menemui Jokowi, dan ini sesuai dokumen rahasia CIA yang dibocorkan oleh Wikileaks tertanggal 7 April 2006. Adapun agen rahasia Amerika yang menemui Jokowi adalah Pierangelo dan David S. Williams dan mereka meminta Jokowi untuk mengontrol gerakan Abu Bakar Ba'asyir.

Memenuhi permintaan Amerika, Jokowi berhasil mengontrol keradikalan pengikut Abu Bakar Ba'asyir di Solo dengan mendekati sang ustad secara pribadi, dan hubungan keduanya terus berlanjut sampai Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta yang ditunjukan dengan pengiriman utusan oleh Abu Bakar Ba'asyir ke Jakarta pada tanggal 30 Januari 2013 untuk menyampaikan pesan dan nasihat kepada Jokowi, padahal saat itu Abu Bakar Ba'asyir sedang berada di penjara Nusakambangan. Jokowipun mengucapkan terima kasih atas nasihat tersebut dan menyampaikan salam.


Keberhasilan Jokowi mengontrol Abu Bakar Ba'asyir mendapat pujian dari Amerika sebagaimana bocoran kawat diplomatik dari Dubes AS di Jakarta, Cameron R. Hume kepada Pentagon yang diambil dari website Wikileaks berjudul "Solo, From Radical Hub To Tourist Heaven." Dalam kawat diplomatik itu, Dubes AS menulis bahwa Solo sebelum 2005 adalah pusat kaum radikal Islam namun Jokowi berhasil menekan militansi ponpred Ngruki dan Islam melalui acara-acara seperti Euro-Asia World Heritage Cities Organization dan acara-acara lain.

Bisa dibilang Jokowi berjasa mengantar Abu Bakar Ba'asyir ke Nusakambangan dan atas jasa ini Amerika Serikat memberinya hadiah berupa kursi Presiden Indonesia.

Luhut Binsar Panjaitan

Keberhasilan Jokowi ini adalah salah satu faktor yang membuat Amerika memutuskan bahwa Jokowi adalah kandidat pemimpin boneka Amerika di Indonesia selanjutnya, dan untuk itu terlebih dahulu Jokowi harus "dimatangkan" dan "dipersiapkan" sebagai "calon pemimpin nasional". Tugas membina Jokowi ini diserahkan kepada Luhut Binsar Panjaitan, anak emas Benny Moerdani, dan AM Hendropriyono, murid Benny Moerdani. 

Bukti Luhut Binsar Panjaitan merupakan anak emas kesayangan Benny Moerdani adalah sebagai berikut ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun