Siluet bintang pagi menghampiri
Pertanda kapal mulai karam
Bebatuan besar berkejaran saling menghantam
Nahkoda tengadah nak beradu, coba bertempur dengan ributnya angin
Tubuh terpampang, ombak sudah terpasang
Sedikit menghabiskan jam pasir, siluet fajar mengakhiri
Aku mulai kehilangan arah, kendali pun tak berwujud
Aku tenggelam, terlena pada seringainya
Mengayunkan tangan, meneriakkan dari bibir kapal
Terbawa arus, menatap karang
Mengurai, cerai berai
Telah selesai!
Siluet bulan sabit telah muncul
Sang gadis sadar, lamunan laut tlah bersarang di relung hati
Rambut memutih, gadis berhias pita ungu menua sebelum tua
Ditemani harapan oleh suara gelombang dari telepon genggam
Tanpa disadari, intan permata bersembunyi
Menyisa gema nan elok, dikala waktu kembali lalu
Kini hanya ada si gadis dan pita ungu buah tangan nahkoda kapal