Uang di bank tersimpan dalam brankas yang terbuat dari besi baja tebal, material yang dipercaya mampu menghalang tuyul. Sistem keamanan berlapis di bank, termasuk brankas logam yang tebal, secara tidak langsung sejalan dengan kepercayaan tradisional tentang kelemahan tuyul terhadap material logam.
Perspektif Budaya dan Sosial
Keberadaan tuyul dipercaya muncul akibat kesenjangan sosial di masa lalu, dengan bantuan makhluk halus sebagai penjelasan fenomena ekonomi yang kompleks. Masyarakat Jawa percaya bahwa tuyul berasal dari roh anak kecil yang meninggal dunia, yang dihidupkan kembali oleh dukun dalam bentuk makhluk halus.
Mitos tuyul mengajarkan nilai moral penting: kekayaan instan yang diperoleh dengan cara tidak benar biasanya tidak akan bertahan lama. Kepercayaan ini berfungsi sebagai pengingat agar masyarakat bekerja keras dengan cara yang halal.
 Pengaruh dalam Kehidupan Modern
Meskipun zaman telah berubah, kepercayaan terhadap tuyul masih bertahan di sebagian masyarakat Indonesia. Secara ilmiah, belum ada bukti yang mendukung keberadaan tuyul sebagai makhluk nyata, namun nilai-nilai moral yang terkandung dalam mitos ini tetap relevan.
Kepercayaan tradisional tentang perlindungan menggunakan logam juga masih dipraktikkan, dengan masyarakat menaruh jarum atau benda logam di tempat penyimpanan uang sebagai "pengaman spiritual".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI