Cirebon, Indonesia  - Jagat maya, khususnya platform X (sebelumnya Twitter), belakangan ini diramaikan dengan luapan kekesalan penyanyi dan penulis lagu kondang, Nadin Amizah. Nadin secara terang-terangan meluapkan amarahnya lantaran merasa judul film terbaru berjudul "Bertaut Rindu" serta frasa "bertaut" dan "semua dirayakan" yang muncul dalam poster film tersebut memiliki kemiripan mencolok dengan lirik lagu populernya, "Bertaut". Kemarahan Nadin ini sontak memicu beragam reaksi dan kebingungan di kalangan warganet, apalagi diketahui bahwa lagu Nadin tidak menjadi bagian dari Original Soundtrack (OST) film tersebut.
Nadin Amizah, melalui akun Instagram -nya, mengungkapkan kekecewaannya. Ia menyoroti penggunaan dua kata kunci yang sangat lekat dengan identitas lagunya, "Bertaut", yang telah menjadi salah satu karya paling ikonik miliknya. Bagi Nadin, kemiripan ini terasa kurang etis, seolah ada penggunaan ide kreatif tanpa izin atau setidaknya tanpa penghargaan yang semestinya, terlebih jika mengingat film ini tidak melibatkan lagunya sama sekali. Protes Nadin ini secara tidak langsung membuka diskusi publik tentang batas antara inspirasi, kebetulan, dan pelanggaran hak cipta dalam industri kreatif.
Di tengah kehebohan ini, publik pun mencari tahu lebih jauh tentang film "Bertaut Rindu". Film ini diketahui merupakan adaptasi dari novel berjudul sama, yang mengisahkan romansa masa SMA antara Jovanka (diperankan oleh Adhisty Zara) dan Magnus (diperankan oleh Ari Irham). Kisah cinta mereka terhubung secara unik melalui seni lukis. Tak sekadar menyajikan kisah romansa ringan, film yang dijadwalkan rilis pada tahun 2025 ini juga disebut-sebut akan menyentuh isu-isu sensitif seperti kesehatan mental dan konflik keluarga, dikemas dengan cara yang ringan namun tetap menyentuh hati penonton.
Menanggapi polemik yang kian memanas, pihak rumah produksi film "Bertaut Rindu", Visinema Pictures, akhirnya angkat bicara. Melalui pernyataan resminya, Visinema Pictures mengklarifikasi bahwa judul film "Bertaut Rindu" beserta OST-nya memang diadaptasi murni dari novel berjudul sama yang telah diterbitkan pada tahun 2023. Mereka menegaskan bahwa kemiripan dengan lirik lagu Nadin Amizah adalah hal yang tidak disengaja dan murni kebetulan. Visinema Pictures juga menyampaikan rasa hormat yang tinggi terhadap karya-karya Nadin Amizah, menunjukkan niat baik untuk meredakan kesalahpahaman yang terjadi.
Kasus ini menjadi cerminan betapa tipisnya batas antara inspirasi dan orisinalitas dalam dunia seni, sekaligus mengingatkan para pelaku industri kreatif akan pentingnya komunikasi dan kehati-hatian dalam penggunaan elemen yang berpotensi memiliki kemiripan dengan karya pihak lain. Publik kini menanti, apakah polemik ini akan mereda atau justru membuka babak baru dalam diskursus hak kekayaan intelektual di industri hiburan Tanah Air.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!