Ini menjadi momentum penting untuk terus mengangkat kekayaan budaya Indonesia melalui strategi digital yang kreatif dan kekinian. Jika konten budaya dikemas menarik seperti Rayyan, maka bukan tidak mungkin tradisi lokal lain bisa mendunia.
Refleksi: Budaya Lokal di Era Digital
Kasus Rayyan membuktikan bahwa viralitas bukan hanya soal hiburan semata, tetapi juga bisa menjadi alat diplomasi budaya yang efektif. Lewat satu tarian sederhana di atas perahu, nama Pacu Jalur dan Riau terangkat di mata dunia. Generasi muda Indonesia seharusnya mampu melihat peluang ini sebagai cara baru untuk menjaga, melestarikan, sekaligus mempromosikan budaya bangsa.
Sebagai netizen, kita juga memiliki peran penting untuk menyebarkan konten-konten positif tentang kekayaan budaya lokal. Jangan sampai budaya kita justru lebih dikenal karena diangkat oleh negara lain. Saatnya bangga jadi bagian dari bangsa yang kaya akan budaya, sekaligus melek akan kekuatan digital di era saat ini.
Jadi, sudahkah kamu ikut aura farming dengan menyebarkan budaya Indonesia ke dunia?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI