Horor Part #3: Rumah Baru

   Rumahnya benar-benar bergaya klasik, di dinding rumah dihiasi dengan lukisan yang menawan. 

    Ada sebuah lukisan pria yang mengenakan topi yang hampir sama dengan Bu Wardah. Pak Maman memperhatikan foto itu, dan ia tidak merasa asing dengan foto itu. 

   Dari lantai dua ke lantai tiga, rumah ini memiliki anak tangga dan lift. Kemungkinan, rumah ini didesain khusus orang yang sudah tidak mampu menaiki tangga. 

Setelah sampai di lantai paling atas, yakni lantai tiga, kami dapat melihat pemandangan hutan dan gunung yang menyegarkan. 

  "Di sinilah ruangan Pak Maman dan Bu Wardah, sedangkan ruangan Saras dan Wisnu berada tepat disebelah ruangan Pak Maman.Silahkan periksa kamarnya! Dan dilemari juga ada pakaian yang mungkin bisa dipakai. " Jelas Ny. Rosse. 

  "Untuk Ruangan Mandi ada di dalam kamar masing-masing. Saya harap Bapak dan Ibu mampu menerangkannya kepada Wisnu dan Saras juga! " 

   "Tentu Nyonya, wahh.. Ini benar-benar mewah! Saya merasa tidak layak tinggal di sini. " Ungkap Pak Maman. 

  "Tenang saja, kalian tidak akan tinggal selamanya di sini. Hanya selama masa kontrak, saya harap kalian dapat bertahan dan mampu mengumpulkan harta. " Ujar Ny. Rosse sedikit tertawa diujung kalimatnya. 

   "Baiklah! " Balas Pak Maman singkat. 

   "Kalau begitu saya pergi dulu sebentar dengan bodyguard, dan akan kembali lagi saat sore." Pak Maman mengangguk paham "

    Oh, untuk Bu Wardah, bisakah Kamu menyiapkan menu makan malam kita dengan bahan-bahan yang ada di dapur? Tenang saja, bahannya lumayan lengkap kok! " Setelah memberikan perintah akhirnya dia pergi bersama pelayannya yang berbadan tegap.