Doa di Balik Jeruji WBP Hindu Lakukan Ibadah Bersama Kemenag di Lapas Perempuan Kelas IIA Palangka Raya

Palangka Raya, 18 September 2025 -- Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) beragama Hindu di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Palangka Raya, Kalimantan Tengah, melaksanakan ibadah bersama dengan mendatangkan perwakilan dari Kementerian Agama (Kemenag) pada Kamis, 18 September 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan spiritual dan keagamaan yang rutin digelar di Lapas tersebut untuk memberikan ruang bagi para narapidana menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Ibadah yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB tersebut dihadiri oleh WBP Hindu yang dengan antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang dipimpin oleh seorang pemuka agama Hindu yang diundang khusus dari Kemenag. Dalam kesempatan ini, mereka melaksanakan puja bakti, doa bersama, serta pembacaan mantra-mantra suci yang menjadi bagian dari ibadah Hindu, dengan harapan dapat memperkuat spiritualitas serta memberikan kedamaian batin.

Ibadah Bersama WBP (Sumber : Lapas Perempuan Kelas IIA Palangka Raya) 

WBP yang mengikuti ibadah ini juga mengungkapkan rasa syukur dan harapan besar atas kegiatan tersebut. kedamaian dan ketenangan dalam diri kami. Kami merasa diperhatikan dan dihargai
Selain ibadah bersama, Lapas Perempuan Kelas IIA Palangka Raya juga menyediakan berbagai kegiatan pembinaan lainnya seperti pelatihan keterampilan dan pendidikan, yang bertujuan untuk mempersiapkan para WBP agar lebih siap menghadapi kehidupan setelah menjalani masa pidana.

Dengan semakin intensnya kegiatan ibadah dan pembinaan yang dilakukan, diharapkan WBP di Lapas ini dapat memperoleh bekal moral dan spiritual yang akan membimbing mereka dalam menjalani kehidupan yang lebih baik, serta memberikan manfaat positif bagi masyarakat ketika kembali ke tengah-tengah mereka.

Kegiatan ini juga mencerminkan komitmen Pemerintah Indonesia, melalui Kemenag dan Kementerian Hukum dan HAM, dalam memberikan kesempatan kepada WBP untuk berkembang secara spiritual, tanpa terkendala oleh status mereka sebagai narapidana.