Mohon tunggu...
Berita Nendank
Berita Nendank Mohon Tunggu... -

Himpunan Artikel, Berita, dan Opini Beberapa Mahasiswa FISIP UPNVJ

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengenal Suku Baduy

9 Desember 2017   21:06 Diperbarui: 9 Desember 2017   21:22 4699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: indonesiakaya.com

Suku baduy merupakan suku dengan etnis sunda yang bertempat di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Suku baduy sampai saat ini terus mempertahankan budayanya dari dampak perkembangan IPTEK dan globalisasi. Menjauh dari dunia luar dan terus menerus menekan budayanya terhadap semua keturunan dari Suku Baduy ini tentu membuat kita terus berpikir, bagaimana kehidupannya? Sekolahnya? Dan lain sebagainya. Karena hal tersebut, akhirnya Suku Baduy mendapat perhatian dari pemerintah setempat.

Namun saat ini, masing-masing masyarakat Suku Baduy sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai tanda kependudukan. Serta sebelumnya banyak kontroversi mengenai pencantuman agama di Kartu Tanda Penduduk (KTP) masyarakat Suku Baduy. Perlu kita ketahui bahwa agama Suku Baduy adalah Selam Sunda Wiwitan. Namun perihal kontroversi yang ada tersebut, sudah diklarifikasi seperti yang tercantum pada jpnn.com. 

Tokoh masyarakat setempat pun angkat bicara perihal ini, "Maunya agama kami dicantumkan di kolom e-KTP itu Selam Sunda Wiwitan yang menjurus kepada agama Islam. Kalau aliran kepercayaan itu bukan agama kami, agama yang kami anut adalah Selam Sunda Wiwitan," ujar Jaro Dainah seperti yang diberitakan INDOPOS (Jawa Pos Group).

Menurut pria yang sudah beberapa periode menjabat sebagai kepala desa di Kanekes ini, agama Selam Sunda Wiwitan dianut kurang lebih 11.700 warga Baduy. Agama Selam Sunda Wiwitan masih menjurus kepada agama Islam karena masih ada beberapa persamaan seperti mengucap dua kalimat syahadat. 

Mendengar hal tersebut, Pemkab Lebak mengundang Jaro Dainah dan tokoh masyarakat Baduy lainnya untuk membicarakan terkait masalah ini. Sebagaimana diketahui, Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan atas Pasal 61 Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2006 dan Pasal 64 UU Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan yang mewajibkan mengisi kolom agama di Kartu Tanda Penduduk (KTP). Dengan putusan itu, para penghayat kepercayaan bisa mencantumkan aliran kepercayaan di kolom agama saat membuat e-KTP dan KK.

Suku Baduy sering menjadi salah satu objek yang sangat menarik untuk dikunjungi. Mungkin beberapa dari kita sudah pernah kesana dan merasakan bagaimana kebudayaan Suku Baduy. Hal ini juga menarik minat saya untuk berkunjung ke Suku Baduy. Sebelum kesana, kenali dulu beberapa fakta menarik dari Suku Baduy :

  • Suku Baduy hidup tanpa listrik, elektronik dan internet. Perlu kita ketahui bahwa warga Suku Baduy hidup tanpa listrik, barang elektronik dan internet. Ketika kamu kesana, jangan heran jika tidak ada sinyal karena Suku Baduy hidup dipedalaman.
  • Suku Baduy selalu mengenakan pakaian khas mereka. Suku Baduy terbagi menjadi dua, yaitu Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar. Kedua suku tersebut memiliki pakaian khas masing-masing.
    sumber: detik.com
    sumber: detik.com
    Suku Baduy Dalam memakai baju berwarna putih dengan celana hitam dan menggunakan kain dikepala berwarna putih.
    sumber: detik.com
    sumber: detik.com
    Sedikit berbeda dengan Suku Baduy Luar, mereka memakai baju berwarna hitam dengan celana hitam dan juga mengenakan kain dikepala berwarna putih.
  • Suku Baduy tidak pernah memakai sendal. Jika Suku Baduy mencari makan atau beraktifitas. Mereka tidak pernah sekalipun terlihat memakai alas kaki atau sandal. Ini sudah menjadi budaya turun menurun bagi masyarakat Suku Baduy.
    sumber: detik.com
    sumber: detik.com
  • Suku Baduy memiliki adat khas yang masih dipegang teguh hingga saat ini. Suku Baduy memiliki tradisi unik yaitu Tradisi Seba. Tradisi Serba adalah upacara persembahan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas dilimpahkan rezeki hasil tanaman pangan selama setahun. Pada Tradisi Seba, masyarakat Suku Baduy datang ke Kota Rangkasbitung untuk merayakan tradisi Seba di Pendopo Pemerintah Kabupaten Lebak sambil membawa hasil bumi mereka.

Penulis: Dea | Editor: Diah

Sumber : 1 | 2 | 3 |

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun