Mohon tunggu...
Benyamin Melatnebar
Benyamin Melatnebar Mohon Tunggu... Dosen - Enjoy the ride

Enjoy every minute

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rani Namanya

30 Agustus 2021   22:07 Diperbarui: 30 Agustus 2021   22:07 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: jpnn

Bila Ia berjalan, sudah pasti belasan mata pasti memandangnya terus tanpa bosan. Wajahnya yang cantik, lekukan tubuhnya yang aduhai, kakinya yang jenjang dan tinggi badannya yang ideal selalu menarik kaum Adam untuk menatapnya lama-lama. Rani adalah anak tunggal, lahir dari sebuah pasangan kaya raya dan keluarga ningrat pula. Selain itu kecerdasannya yang di atas rata-rata selalu dipuji oleh para Dosen. Empat kata untuk Rani. She is so perfect. 

Mereka tiba di sebuah warung pecel ayam. Dan menikmati pesanan mereka dengan lahapnya. Setelah menyantap makanannya. Rani mengambil rokok yang ada di dalam tasnya. Nita melihatnya dan menunjukkan ketidaksukaannya. Kamu masih merokok aja ya ? Itu kan bahaya Ran, apalagi kamu cewek . Ucap Nita dengan nada sinis

 Aku lagi stress, Nit. Ucap Rani masa bodoh, sambil tangan kanannya memantik zippernya dan mulai menikmati tarikan rokoknya. 

 Kamu itu stress, kenapa? Kamu yang sudah punya segalanya saja stress. Apalagi aku. Ungkap Nita. 

 Kamu tuh, tidak mengerti apa yang aku alami. Ucap Rani sekenanya

 Kamu cerita donk say, thats what best friend are for, right? Please believe in me. Kata Nita.

 Hasil ujian dibagikan. Dosen telah mengumumkan bahwa nilai tertinggi untuk mata kuliah Akuntansi Manajemen dengan skor 92,50 di pegang oleh Rani. Tepuk tangan riuh membahana di dalam kelas yang berjumlah 30 orang itu. Beberapa teman Rani memberikan selamat kepada Rani dan di antara mereka berkata, Kalau urusan skor tertinggi sudah pasti Rani deh, IPK tertinggi untuk angkatan kita ini saja masih di pegang oleh dia! Super deh dia. 

Kelas ini adalah angkatan 25 untuk mahasiswa program Pascasarjana Magister Akuntansi di sebuah universitas negeri di Jakarta. Tanggapan Rani, sangat datar. Dia tidak terlalu memperdulikan dan merasa senang dengan hasil skor itu. Sepertinya dia sibuk sendiri dengan masalah atau persoalan dirinya. Hal itulah yang dilihat Nita mengenai Rani. 

 Nita menanyakan apakah Rani bawa mobil atau tidak hari ini. Dan apakah Rani mau ikut dengannya karena pacarnya menjemputnya. Rani menjelaskan bahwa dia kemarin ada urusan sehingga mobil ia tinggal di rumah dan beraktivitas menggunakan taksi. Rani berkata Nita bahwa Ia lebih memilih naik taksi saja. Nita pun mengucapkan selamat tinggal ke Rani, dikarenakan pacarnya sudah menjemputnya dan tiba di lobby kampus. Rani memberikan ciuman pipi kiri dan kanan ke Nita dan berkata, Bye, say see you next week ya.  

Rani kembali dalam kesendiriannya dan duduk di halte kampus. Entah apa yang akan dilakukannya. Udara panas membuat setiap orang akan berusaha mencari tempat untuk berteduh. Rani mulai berjalan dan menuju kantin. Ia memesan es jeruk untuk melegakan tenggorokannya. Kemudian Ia menelepon Om Andri, sepertinya Om Andri sibuk dan tidak bisa menerima teleponnya. 

Ia keluar dari kampus dan menyetop sebuah taksi berwarna biru. Selama di dalam taksi pikirannya tak menentu, sambil beberapa kali melihat jam tangan emas bermerk guess. Sepertinya Ia sedang khawatir akan sesuatu. Sesampainya di rumah ia melempar tasnya ke bawah dan membanting dirinya di atas kasur berukuran extra large bed dan mengambil remote AC lalu menekannya pada suhu 23* C. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun