Kedaulatan Fiskal sebagai Pilar Kemajuan
Di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian, Indonesia mengusung semangat "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju" bukan sekadar slogan politik, melainkan kompas kebijakan nasional. Salah satu pondasi terkuat yang menopang visi tersebut adalah kedaulatan fiskal---kemampuan negara mengelola anggaran tanpa ketergantungan berlebihan pada pihak eksternal, sembari memastikan kemakmuran bagi seluruh rakyat.
Kedaulatan fiskal bukanlah konsep abstrak. Ia tercermin dari bagaimana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) disusun, dijalankan, dan diawasi. APBN yang sehat bukan hanya angka-angka dalam lembaran dokumen negara, tetapi cermin dari tekad kolektif untuk memastikan setiap rupiah dikelola demi kemaslahatan rakyat.
APBN sebagai Instrumen Mewujudkan Cita-Cita Bangsa
APBN Indonesia memikul tiga fungsi utama:
Fungsi alokasi -- memastikan sumber daya diarahkan pada sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan ketahanan pangan.
Fungsi distribusi -- menjamin pemerataan pembangunan dan mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi antarwilayah.
-
Fungsi stabilisasi -- menjaga perekonomian tetap tangguh menghadapi guncangan global, termasuk gejolak harga energi dan pangan.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah berhasil menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan pengendalian defisit anggaran. Rasio utang tetap terkendali di bawah ambang batas aman, sementara belanja diarahkan untuk mendukung transformasi ekonomi berbasis inovasi dan keberlanjutan.
Menjaga Kesehatan APBN di Tengah Tantangan
Kesehatan APBN tak lepas dari disiplin fiskal. Penerimaan negara perlu diperkuat melalui optimalisasi pajak, pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta penertiban sumber penerimaan dari sektor strategis seperti tambang, energi, dan kelautan.
Belanja negara pun harus tepat sasaran. Program perlindungan sosial diperluas untuk menjaga daya beli masyarakat rentan, sementara belanja modal diarahkan untuk memperkuat infrastruktur yang menjadi tulang punggung daya saing nasional. Reformasi birokrasi fiskal juga menjadi kunci agar setiap rupiah yang dibelanjakan benar-benar memberi manfaat optimal.
Di sisi pembiayaan, pemerintah berkomitmen meminimalkan ketergantungan pada utang luar negeri. Pembiayaan kreatif berbasis potensi domestik---seperti penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel---menjadi salah satu langkah memperkuat partisipasi publik sekaligus menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga APBN.
Kedaulatan Fiskal untuk Kesejahteraan Rakyat
Kedaulatan fiskal pada akhirnya bukan hanya soal neraca anggaran, tetapi soal martabat bangsa. Negara yang berdaulat secara fiskal memiliki ruang gerak lebih luas untuk menetapkan kebijakan sesuai kepentingan rakyatnya, tanpa harus tunduk pada tekanan pihak luar.
Kesejahteraan rakyat menjadi tujuan akhir. APBN diarahkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, memastikan akses kesehatan yang terjangkau, memperkuat ketahanan pangan, serta mendorong penciptaan lapangan kerja berkualitas. Semua ini menjadi pondasi menuju Indonesia yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga berkeadilan sosial.
Menatap Masa Depan: Indonesia Maju 2045
Visi Indonesia Emas 2045 hanya dapat dicapai jika pilar fiskal kokoh. Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat harus berjalan seirama. Literasi fiskal di kalangan publik menjadi kebutuhan mendesak, agar setiap warga memahami peran APBN dalam kehidupan sehari-hari---mulai dari subsidi pendidikan hingga pembangunan jalan di desa terpencil.
Partisipasi masyarakat dalam mengawal APBN akan memperkuat transparansi dan akuntabilitas. Ketika rakyat memahami bahwa APBN adalah uang bersama, mereka akan turut menjaga dan mengawasi penggunaannya.
Dalam semangat "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju", kedaulatan fiskal adalah senjata utama untuk mewujudkan cita-cita bangsa. APBN yang sehat menjadi jembatan emas menuju masa depan yang lebih cerah. Dengan pengelolaan yang bijak, disiplin, dan partisipasi seluruh elemen bangsa, Indonesia akan melangkah mantap menuju kedaulatan sejati---bukan hanya di atas kertas, tetapi dalam kesejahteraan nyata yang dirasakan setiap warga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI