Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kebijakan Fiskal 2025: Menakar Strategi Menuju Ekonomi Inklusif dan APBN Berkelanjutan

22 Juli 2025   07:30 Diperbarui: 21 Juli 2025   16:39 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: APBN 2025 disusun bukan hanya untuk pertumbuhan, tetapi juga untuk keadilan (Foto: www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-utama/Inovasi-Pembiayaan-Pembangunan-Ramah-Lingkungan)

Menakar Arah Baru Kebijakan Fiskal 2025

Dalam iklim ekonomi global yang terus berubah cepat, postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia tahun 2025 menyimpan arah baru kebijakan yang penting untuk dicermati. Pemerintah tidak sekadar mengejar pertumbuhan, tetapi merancang strategi fiskal jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang yang ditopang oleh orientasi keberlanjutan, inklusivitas, dan transformasi struktural ekonomi nasional.

Pijakan utamanya adalah keberpihakan terhadap pendidikan yang bermutu, kesehatan yang berkualitas, serta penurunan angka kemiskinan secara terukur. Di saat bersamaan, strategi fiskal diarahkan untuk mempercepat hilirisasi, mendukung ekonomi hijau, mengembangkan ekonomi kreatif, serta memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). APBN 2025 bukan semata-mata tentang angka, melainkan sebuah agenda besar: memastikan kesejahteraan yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

Strategi Jangka Pendek: Misi Sosial dalam Kerangka Fiskal

Fiskal bukan hanya alat teknokratis, melainkan wujud nyata kehadiran negara. Strategi jangka pendek kebijakan fiskal 2025 difokuskan pada kesinambungan dukungan terhadap pelayanan dasar, khususnya pendidikan dan kesehatan. Keduanya adalah hak dasar warga negara sekaligus prasyarat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Pendidikan bermutu tidak cukup hanya dengan anggaran yang besar, tapi juga dengan desain kebijakan yang adaptif terhadap tuntutan zaman. Anggaran fungsi pendidikan dalam RAPBN 2025 kembali dialokasikan minimal 20% sesuai amanat konstitusi, tetapi reformasi pengelolaan anggaran---dari input based menuju outcome based---kian diperkuat.

Di bidang kesehatan, orientasi fiskal diarahkan pada upaya peningkatan akses dan kualitas layanan, utamanya bagi kelompok rentan. Belajar dari pandemi COVID-19, sistem kesehatan nasional harus diperkuat dari hulu ke hilir, mulai dari layanan primer hingga kesiapsiagaan bencana.

Selain itu, fiskal 2025 juga memikul misi moral: menurunkan kemiskinan dan kesenjangan. Program perlindungan sosial dan subsidi yang lebih terarah menjadi instrumen fiskal yang penting. Pemerintah tidak sekadar mengeluarkan dana bantuan, melainkan mendorong mobilitas sosial warga menuju kemandirian ekonomi.

Strategi Jangka Menengah-Panjang: Membangun Masa Depan Ekonomi Indonesia

Jangka menengah dan panjang, kebijakan fiskal Indonesia memasuki fase transformasional. Fokus utama adalah hilirisasi industri, transformasi ekonomi hijau, ekonomi kreatif dan kewirausahaan, serta penguatan kualitas SDM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun