Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Trip

Mudik Lebaran 2025: Kenyamanan Argo Bromo Anggrek yang Mengantar Pulang Rindu

9 Mei 2025   08:55 Diperbarui: 9 Mei 2025   08:08 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun Gambir (Foto: Dwi Rahmawati/detikcom)

Ada satu kata yang selalu membangkitkan kenangan dan harapan setiap kali didengar: mudik. Di Indonesia, mudik bukan hanya peristiwa tahunan, melainkan sebuah ritual sosial yang penuh makna. Tahun ini, saya memutuskan untuk pulang ke kampung halaman di Surabaya menggunakan kereta Argo Bromo Anggrek, salah satu layanan andalan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam Angkutan Lebaran 2025.

Saya memilih kereta bukan tanpa alasan. Setelah beberapa tahun sebelumnya melewati kemacetan panjang di jalur darat, saya ingin perjalanan yang lebih tenang, nyaman, dan tepat waktu. Ternyata, keputusan ini menjadi salah satu pengalaman mudik terbaik yang pernah saya alami.

Stasiun Gambir: Simbol Modernisasi dan Kenangan

Pagi itu, Stasiun Gambir sudah ramai oleh para pemudik. Wajah-wajah penuh antusiasme tampak di setiap sudut. Meski ramai, tidak ada suasana chaos. Semua berjalan tertib, teratur, dan rapi. Saya kagum melihat bagaimana KAI berhasil mengelola lonjakan penumpang dengan manajemen yang baik.

Self check-in kiosk mempermudah saya mencetak tiket tanpa perlu antre panjang. Sistem digital KAI, mulai dari pemesanan tiket via Access by KAI hingga notifikasi jadwal keberangkatan, terasa benar-benar membantu, terutama bagi generasi muda yang sudah akrab dengan layanan digital. Petugas di peron pun selalu siap membantu jika ada penumpang yang kebingungan.

Saat kereta Argo Bromo Anggrek memasuki peron, saya terpana. Gerbongnya tampak elegan, bersih, dengan desain modern yang memberi kesan mewah. Tidak seperti kereta masa kecil saya, kini kereta api Indonesia sudah naik kelas — benar-benar transformasi layanan.

Fasilitas Bintang Lima di Atas Rel

Saya menempati kursi di gerbong eksekutif. Kursinya lebar, dilapisi kulit sintetis, dengan sandaran kaki yang bisa diatur. Ada power outlet di samping kursi, meja lipat untuk bekerja, bahkan koneksi internet cukup stabil sepanjang perjalanan. Layar LCD kecil di atas kursi menampilkan informasi jalur, kecepatan kereta, dan estimasi waktu tiba.

Tidak hanya itu, pendingin ruangan bekerja optimal tanpa membuat ruangan terlalu dingin. Kamar mandi bersih, wangi, dengan fasilitas touchless faucet — sesuatu yang jarang saya temui di moda transportasi lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun