Kisah sukses ini juga harus sampai ke ranah kebijakan. Pemerintah perlu memberi perhatian lebih pada pembentukan ekosistem pendidikan kreatif, mulai dari investasi pada pelatihan guru, penyediaan infrastruktur pendukung, hingga pemberian ruang kurikulum yang fleksibel.
Di tingkat daerah, dinas pendidikan bisa mengadopsi program-program seperti Research Culture dan Computational Thinking yang terbukti efektif memacu inovasi. Dunia usaha juga bisa dilibatkan, misalnya lewat program magang siswa, sponsor kompetisi, atau hibah teknologi.
Lebih penting lagi, prestasi anak-anak ini harus dipandang bukan sebagai anomali, tetapi sebagai potret potensial Indonesia yang sebenarnya. Jangan sampai kabar membanggakan seperti ini hanya lewat sekelebat berita tanpa tindak lanjut nyata.
Memaknai Hari Pendidikan Nasional
Selamat Hari Pendidikan Nasional. Mari kita jadikan momentum ini bukan sekadar peringatan seremonial, tetapi sebagai refleksi mendalam tentang arah pendidikan kita.
Mari kita rayakan anak-anak seperti Shana, Medina, dan Naura---bukan hanya dengan pujian, tetapi dengan keberpihakan sistemik. Mari kita dukung guru-guru seperti di SDIT Nurul Fikri yang berani keluar dari pakem lama. Mari kita dengarkan suara anak-anak, belajar dari keberanian mereka, dan membiarkan mereka menjadi pelita perubahan.
Indonesia tak pernah kekurangan prestasi. Yang kita butuhkan adalah keberanian untuk merawatnya, mengembangkannya, dan memastikan semua anak bangsa mendapat kesempatan yang sama untuk bersinar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI