Momen Lebaran 2024 ternyata menghadirkan pertemuan yang cukup menarik perhatian publik. Presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, akhirnya bersilaturahmi langsung dengan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Pertemuan ini cukup dinantikan, bukan hanya karena aspek politiknya, tetapi juga karena "tradisi nasi goreng" yang melekat pada hubungan kedua tokoh ini.
Pertemuan yang Akhirnya Terjadi
Setelah beberapa kali tertunda sejak Prabowo dipastikan memenangkan Pilpres 2024, pertemuan Prabowo dan Megawati akhirnya terlaksana pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB. Namun, ada satu hal yang mencuri perhatian publik: tidak ada nasi goreng di meja pertemuan mereka.
Sebagai informasi, nasi goreng memang pernah menjadi simbol kedekatan keduanya, terutama ketika Megawati pernah secara khusus memasakkan nasi goreng untuk Prabowo pada pertemuan sebelumnya. Sejak saat itu, pertemuan keduanya kerap dikaitkan dengan nasi goreng.
Teh dan Kue Lebaran Pengganti Nasi Goreng
Namun, di pertemuan kali ini, menu utamanya justru sederhana: hanya teh dan kue-kue khas Lebaran. Hal ini dibenarkan oleh Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, yang hadir langsung di pertemuan tersebut. Menurut Muzani, pertemuan malam hari itu memang bukan waktu makan malam, karena baik Megawati maupun Prabowo sudah lebih dulu menyantap makan malam di tempat masing-masing.
"Pertemuan itu kan jam 8 malam ya, Ibu Mega sudah santap malam, Pak Prabowo juga sebelumnya sudah santap malam. Jadi sajian yang ada adalah kue-kue lebaran dan teh," ujar Muzani.
Isu Politik di Balik Pertemuan
Lebih dari sekedar teh dan kue, pertemuan ini tentu mengundang spekulasi politik. Salah satunya terkait posisi PDIP dalam pemerintahan Prabowo mendatang. Apakah pertemuan ini sinyal bahwa PDIP akan bergabung ke dalam koalisi pemerintahan?
Menjawab isu ini, Muzani menjelaskan bahwa Megawati berharap masa pemerintahan Prabowo bisa berjalan efektif demi kesejahteraan rakyat. Namun, jika PDIP ingin dilibatkan, itu lebih sebagai bentuk dukungan dan kontribusi, bukan sebagai bagian resmi dari koalisi.