Mohon tunggu...
Benny Rhamdani
Benny Rhamdani Mohon Tunggu... Novelis - Kreator Konten

Menulislah hal yang bermanfaat sebanyak mungkin, sebelum seseorang menuliskan namamu di nisan kuburmu. | Subscribe YouTube @bennyinfo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Warga Tiongkok Lebih Suka Bikin SIM di Korsel

24 April 2014   22:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:14 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13983284691094908691

[caption id="attachment_333115" align="alignnone" width="630" caption="Korsel Diserbu Pemohon SIM asal Tiongkok. (foto: Dailymail)"][/caption]

Warga Tiongkok tak cukup puas dengan suguhan musik pop, drama TV, kosmetik dan fashion di Korea Selatan. Sekarang mereka berbondong-bondong menyerbu obyek lainnya di Negeri Ginseng itu,  yakni Surat Izin Mengemudi (SIM).

Di Tiongkok, warganya bisa menunggu sampai satu tahun untuk  mendapatkan  SIM dan harus membayar dua kali lipat dari yang mereka bayar di  Korsel sekitar $420. Itu sebabnya jumlah  pengunjung Cina yang mengambil tes mengemudi  di Korea Selatan terus meningkat.

"Sangat mudah untuk mendapatkan SIM di Korea Selatan dan cepat," kata Wang Yingfang, pemohon Cina 46 tahun di Korea Selatan. Bila sudah mendapatkan SIM di Korsel, Wang tinggal menukarkannya di Tiongkok, dan hanya melalui tahap tes tertulis.

Pemerintah Korsel pun telah mengubah aturan untuk para pemohon SIM.  Waktu latihan dipangkas tinggal 13 jam, termasuk 6 jam untuk praktik mengemudi. Hanya dibutuhkan satu minggu untuk mendapatkan SIM di sekolah-sekolah mengemudi yang ditunjuk pemerintah Korsel. Pemohon SIM bahkan dapat melakukan tes mengemudi di jalan raya di Korsel.

Proses pelajaran diberikan melalui komputer dengan bahasa Mandarin. Namun untuk pengantar instruktur, disediakan pula penerjemah. Nah, jika penerjemah berhalangan datang jadilah proses belajar mengajar menggunakan bahasa Tarzan. Tapi bagi warga Tiongkok itu bukan masalah besar.

Di sekolah mengemudi di pinggiran Seoul, 200 pelamar datang dari Tiongkok setiap  bulannya.   Tak heran jika tecatat  70.000 warga negara Tiongkok memiliki SIM dari Korea Selatan dalam masa tiga tahun terakhir.

"Aku akan memberitahu teman-temanku untuk datang ke sini," kata Gao Yiai, seorang ibu rumah tangga berusia  35 tahun dari provinsi Shandong,  sambil mengangkat  SIM barunya.

Bisnis SIM ini sepertinya bisa juga dilakukan di Indonesia. Apalagi biaya bikin SIM di Indonesia jauh lebih murah ketimbang di Korsel.  Sekalipun dengan kursus mengemudinya. Mungkinkah Kepolisian RI berminat menjalankan bisnis ini?

***
sumber: chinadaily.com.cn


Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun