Salam perjuangan,
Masih terdapat gonjang-ganjing dan penafsiran yang berbeda bagi sebagian kalangan mengenai keabsahan status Lanyala Mataliti (LNM) cs sebagai EXCO PSSI. Berbagai penafsiran yang berbeda tersebut membuat banyak pihak yang mempertanyakan keabsahan keputusan rapat "EXCO PSSI" yang dipimpin KETUM PSSI Djohar Arifin.
Ada yang menafsirkan status mereka masih terhukum karena 4 poin arahan FIFA baru akan dieksekusi pengesahannya dalam KONGRES nantinya. Ada juga yang menafsirkan status LNM cs sudah sah sebagai EXCO tanpa harus menunggu pengesahan KONGRES. Dari kedua penafsiran tersebut, timbul pertanyaan, jika 3 poin (PENYATUAN LIGA, PENGEMBALIAN 4 EXCO DAN REVISI STATUTA) surat FIFA sudah FINAL dieksekusi tanpa harus menunggu KONGRES, lantas KONGRES maret nantinya untuk MENGESAHKAN apa? Faktanya, status LNM cs sebenarnya sudah diputihkan "TANPA SYARAT" pada saat penyelenggaraan KLB PSSI di Palangkaraya Desember 2012 namun LNM cs MENOLAK KEMBALI ke PSSI.
Saya menilai sikap LNM cs sangat "MBULET". Apa itu "mbulet"? Mbulet adalah lafal dari Bahasa Jawa, artinya (sikap atau perkataan) memutar-mutar, sulit dipegang, sulit dipercaya, (mengandung makna pandai berkelit dan berkilah plus ndableg dan tebal muka atau nekat). Nah rupanya  LNM memiliki watak "mbulet" (berkelit, tidak mudah diusut dan sulit dipercaya). Kenapa saya katakan demikian? Jauh sebelum ada SURAT FIFA, sesungguhnya 4 poin dalam surat FIFA sudah tersurat didalam MoU. Namun KPSI dengan berbagai dalih dan pelintiran menolak mengimplementasikan poin - poin dalam MoU sehingga membuat REKONSILIASI sepakbola menjadi DEADLOCK. Ini adalah FAKTA. Kita jangan berpura - pura LUPA atau bodoh dengan hal ini, bahwa KPSI lah yang menyebabkan MoU menjadi DEADLOCK.
Setelah MoU muncullah surat FIFA, jilid 1 ditujukan kepada Menpora Andi Malarangeng sedangkan Jilid 2 dikirimkan ke Menpora Roy Suryo. Surat FIFA jilid 2 hampir sama dengan yang jilid 1, yakni meminta Pemerintah memfasilitasi kisruh terkait implementasi 4 poin dalam MoU Â (penyatuan liga, revisi statuta pengembalian 4 exco dan kongres sesuai voters solo). Nah seperti yang saya ungkapkan diatas, sebenarnya PSSI dalam KLB Palangkaraya sudah memutihkan status 4 EXCO namun LNM cs MENOLAK untuk GABUNG ke PSSI. Bisa jadi surat FIFA yang meminta secara tegas ke 4 poin tersebut dilatar balakangi oleh belum terlaksananya seluruh poin kesepakatan yang diminta FIFA. Akhirnya setelah difasilitasi oleh Menpora, semua pihak sepakat untuk menjalankan ARAHAN FIFA terkait 4 poin dalam surat FIFA.
LNM cs saya katakan MBULET karena disatu sisi menerima 4 poin ARAHAN FIFA dalam surat FIFA, yang membuat mereka MAU KEMBALI ke PSSI sebagai EXCO, tapi disisi LAIN mereka MENOLAK ARAHAN FIFA lainnya terkait status atau sifat KONGRES maret nanti. LNM secara tegas menolak KONGRES LUAR BIASA karena "katanya" tidak sesuai dengan MoU (yang dahulu dikangkangi olehnya). Padahal, dalam MoU secara tersurat hanya membilang "CONGRESS" tanpa embel - embel "ORDINARY" ataupun "EXTRA ORDINARY". Jadi jika dahulu MoU dikangkangi oleh LNM, sekarang MoU malah jadi "SENJATA" olehnya.
Sikap MBULET LNM cs karena semata-mata bertujuan untuk menguasai PSSI. Kita jelas bisa membaca arah kepentingan LNM cs yang MEMAKSAKAN keinginannya merubah sifat atau status kongres yang sudah ditetapkan FIFA.
Salam perjuangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI