Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Kado Terindah] Ajeng

11 Oktober 2019   22:43 Diperbarui: 11 Oktober 2019   22:41 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadis kecil itu berjalan menyusuri trotoar sambil sesekali menawarkan barang dagangannya pada setiap orang yang lewat. Kulit kuning langsat, rambut sedikit keriting dikuncir ala kadarnya, memakai atasan kaos yang terlihat kebesaran dan celana kain selutut. Dia bernama Ajeng.


"Mbak mau beli rempeyek? buatan ibuku enak loh, renyah."

"Berapaan dik?"

"Seribu lima ratus, mbak."

"Beli dua saja ya."

"Baik mbak."

Selalu terkembang senyum di wajahnya. Remleyek tinggal beberapa bungkus saja ketika gerimis di senja itu mengharuskan dia untuk berteduh di halte. Sebuah halte yang fungsinya sudah berubah, hanya seperti hiasan di tepi jalan, besi untuk duduk tak karuan, besi sandaran pun hilang. Maling itu memang dimana-mana. Fasilitas umum diembat juga.

Seorang anak remaja SMA berlari menghindari gerimis ke arah halte. Ajeng mengerjap-ngerjapkan mata sedikit kaget beberapa detik kantuk sempat menyapa.

Beberapa angkot sempat menepi namun remaja itu tak segera naik satu angkotpun.

"Kakak ndak naik mikrolet?"

Ajeng anak yang ramah, tidak punya rasa takut atau segan bila hanya sekedar menyapa atau bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun