Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dejavu

4 Juli 2019   21:13 Diperbarui: 4 Juli 2019   21:15 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dejavu

bernyanyilah!
meski aku tertidur pulas
usapkan lembut jemarimu, meski aku telah telelap
kuingin bermimpi menemuinya lagi, seperti yang kuceritakan padamu,
ia hadir sebelum datangmu.

Jangan cemburu!
Dia kiriman dari langit sebagai masa lalu yang terlewat olehku. Dia hadir menemani, meski dalam mimpi, ketika kau jengah dan menjauhiku.

mereka bilang aku sinting, mereka bilang aku miring, mereka mentertawakanku dan berpikir aku pandir. Kukira, kaupun akan ucapkan itu padaku.

Biar!
apapun katamu, kata mereka. kau dan mereka takkan mampu menterjemahkan waktuku yang berlalu.
takkan bisa menebak notasi sebuah lagu merdu yang tercipta khusus untukku

aku ingin kau tahu. kamu nyata, dan dia adalah mimpi yang tertunda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun