Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengenang Kerusuhan Mei 1998

10 Mei 2016   22:56 Diperbarui: 10 Mei 2016   23:01 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perubahan besar yang terjadi di tahun dan bulan itu

belum pupus dari ingatan kita, masih sering terbayang-bayang

dan saat itu kita sama sekali tidak melihat gelombang harumnya

kecuali kepedihan, kekejaman, dan kemuraman bangsa ini

Cahaya sejarahnya menuntun kita belajar dari masa lalu

tentang kekuasaan besar  yang berada di tangan sang pemimpin

maka kehormatannya baginya jika mereka mampu berlaku adil

dan berlaku sebagai seorang negarawan bagi bangsanya

Mata penguasa yang menatap rakyatnya tanpa rasa cinta

adalah cakar elang yang tega mencabik-cabik kepercayaan kita

merampas harta kekayaan negeri ini bagi diri dan kelompoknya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun