Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kudengar Suara Tangisan Ibu Pertiwi

6 Desember 2015   06:47 Diperbarui: 6 Desember 2015   10:21 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kudengar suara ibu meratap dan menangis pilu

meratapi sungainya yang keruh berwarna coklat tua

mata air yang jernih tak lagi mengalir deras ke sungai

tersumbat lumpur dan tertimbun sampah negri merana

 

Rawa-rawa payau airnya kian menghitam di pesisir pantai


beragam kemajuan mengalirkan limbahnya ke muara laut

resapan alami dipaksa menampung beragam cairan limbah

di balik kemajuan hari ini ada kemunduran di sekitar kita

 

Kudengar suara ibu meratap dan menangis pilu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun