Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Denyut Kehidupan di Tepian Kali Angke

14 Februari 2016   11:30 Diperbarui: 14 Februari 2016   12:15 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber Ilustrasi: http://sinarharapan.co/sh_img/15/05/23/m/150523024kalijodo-rumah.jpg"][/caption]kali Angke terus mengalir, hari ini tubuhnya semakin lebam

lelaki dan wanita hanyut, berenang dalam aroma busuknya

terbenam di dasar yang berlumpur dan bercampur sampah

termarginalkan di kehidupan kota megapolitan yang kejam

 

mereka dan mimpi malamnya yang tersangkut di bintang

tak bisa bercerita  tentang pahit getir kehidupan di Kalijodo

kecuali membenamkannya di keremangan dan kehampaan

menaruh luka hati di gelas minuman yang penuh bayangan

 

yang terjerat dan terbenam di rawa-rawa kehidupan kelam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun