Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dengarlah, Kukatakan Kepadamu tentang Puisi

24 Januari 2016   11:24 Diperbarui: 24 Januari 2016   16:50 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kudengar bisik-bisik orang yang tengah mabuk dunia
mabuk pujian dan sanjungan, dan mabuk-mabuk lainnya
mereka mengucapkan belas kasihannya pada puisi-puisi
yang ditulis oleh penyair yang tengah dalam sunyinya

dengarlah, ketika tembok di sekelilingmu mengeras
ketika telinga dan mata penguasa ada di mana-mana
masih ada yang tak mampu dibungkamnya
dan sulit dibunuhnya dengan kesewenang-wenangan

puisi, buah renung penyair tentang dunia sekitarnya
tentang apa yang ia lihat, dengar, dan yang dirasakannya
kata-katanya menembus dinding tembok yang tebal
menusuk ke jantung penguasa tanpa disadarinya

bergulirlah banyak jenis kata mengisi banyak sanubari
memantik api dalam dada mereka yang wajahnya tertunduk
lalu berjalanlah kata-kata itu mendatangi rumah-rumah
memanggil dan mengetuk hati, membangkitkan kata-katamu

penyair tak butuh tepuk tangan riuh atau beribu pujian
ia hanya melafalkan kata seperti melepaskan ikan-ikan
seperti menanam pepohon buah-buahan yang bermanfaat
yang hasil dan buahnya belum tentu dapat ia rasakan

lalu manusia aneh kah penyair itu menurutmu?
ya penyair adalah makhluk aneh ditengah suka citamu
ia hanya penggores kata-kata, mungkin sebuah igauan
mungkin juga sebuah kecengengan dalam benak pikirmu

namun lihatlah kata-katanya yang berjalan seperti air
sesuatu yang tak dapat dibendung ketika telah berlimpah
kata-katanya membakar, mengisi ruang kosong di sekitarmu
engkau butuh api, maka penyair menyalakannya untukmu!

 

******

  Batam, 2016

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun