Sengaja kulepas baju ini, dan kubiarkan
kulit tubuhku terbalut dingin,
dalam bayangan rembulan,
disela-sela dinding kamar
Masih menyengat,
seribu nafas ada disela-sela payudaraku,
masih terasa,
sejuta butir keringat memandikanku,
silih berganti
Aku hanya kenali namaku, Sumi
dari keranuman molek tubuhku
Aku menari dalam keremangan,
entah malam atau siang, semu
hanya terbayang pilu sepasang mata kecil,
yang nakal dan manja, jauh dari rengkuhanku
Dan aku, selalu memacu waktu,
membunuh cinta dan asmara
berlalu disela-sela jendela, sirna
Hanya kuingat sebait syair kidung pujian,
yang aku sendiri pun tak tahu,
masih pantaskah mendendangkannya
Ingin kudekap tubuh ini,
ingin kuciumi tubuh ini,
ingin kubelai tubuh ini,
namun
...
bukan milikku lagi