leher birokrasinya tercekik
nafasnya tergantung anggaran buatan
mengaliri saluran cicilan setiap bulan
.
tangan-tangan lihai mainkan angka
melipat rapi sembunyikan letak titik komanya
melumuri wangi timpa aroma busuknya
mengantarkan kepada penghulu negeri layaknya upeti sang raja
.
negeriku diambang kebangkrutan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!