Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stop Pamer, Fokus Berbuat Baik

16 Maret 2023   07:59 Diperbarui: 16 Maret 2023   08:01 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sering kali kita melihat orang-orang mengumbar kekayaannya di media sosial. Mulai dari mobil mewah, makanan enak, rumah besar, hingga liburan ke luar negeri. Memang tidak salah memamerkan apa yang kita miliki, namun perlu diingat bahwa itu bukanlah segalanya.

Sebenarnya apa alasan banyak orang bersikap pamer kekayaan, apakah sekedar iseng, hobi, atau untuk kepentingan konten? Apakah sikap seperti itu berbahaya?

Seperti yang dilansir dari detikNews, seorang psikolog bernama Tara de Thouars mengungkapkan beberapa alasan orang suka pamer kekayaan:

  • Rasa Insecurity

Mereka berusaha menunjukkan bahwa dirinya tidak kurang dan tidak buruk agar dirinya merasa baik karena  kesuksesannya diketahui oleh orang lain. Tara menyatakan tidak ada yang salah dengan sukses, kemudian dipamerkan kepada banyak orang. Namun jika dilakukan terus menerus tentu tidak menjadi baik.

  • Berusaha Diterima di Lingkungan

Lingkungan memang memiliki faktor pengaruh besar terhadap kehidupan, salah satunya sifat seseorang. Biasanya orang yang ingin dirinya diterima di lingkungan yang ia inginkan, akan berusaha mengikuti lingkungan tersebut. Mereka berusaha menjangkau lingkungan elit dengan cara memperlihatkan kekayaannya sehingga cenderung ingin dipandang berkelas oleh banyak orang.

  • Meningkatkan Image

Ketika seseorang ingin membangun image yang baik maka yang ia lakukan adalah cenderung memamerkan kekayaan. Hidup mereka selalu terpengaruh dengan penilaian orang lain. Sehingga banyak orang tidak bisa menjadi diri sendiri.

Dampak Negatif

Pamer kekayaan dapat memberikan dampak yang buruk bagi diri sendiri maupun orang lain. Dapat menyebabkan iri hati, menimbulkan perasaan insecure bagi orang yang melihatnya, bahkan bisa berujung pada tindakan kriminal seperti pencurian. Fokus kita akan teralihkan dari hal yang lebih penting, seperti menciptakan nilai bagi diri sendiri dan orang lain. Selain itu sikap pamer akan membuat banyak orang merasa tidak nyaman.

Berbuat Kebaikan

Kita hidup di era di mana kekayaan dinilai sangat penting. Padahal sebenarnya, kekayaan hanya menjadi bagian kecil dari hidup kita. Ada hal-hal lain yang jauh lebih penting daripada itu, seperti keluarga, kesehatan, dan kemampuan untuk membantu orang lain. Justru hal-hal positif seperti itulah yang dapat menciptakan kebahagiaan dalam diri.  Seperti yang ada dalam lagu berjudul Price Tag, Jessie J

........

Why is everybody so obsessed?

Money can't buy us happiness

Can we all slow down and enjoy right now?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun