Mohon tunggu...
Amiroh Hasanah
Amiroh Hasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta

Lahir di OKU Timur sumatra selatan Alamat Palembang Domisili Yogayakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Broken Home terhadap Kualitas Belajar Anak

18 Januari 2021   16:48 Diperbarui: 18 Januari 2021   16:49 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Nama: Nurul Uswatun Hasanah

Prodi : PAI

Nim   : 182371019

Broken home dapat mengganggu proses belajar anak Kita tau sendiri bahwa perceraian atau kerusakan rumah tangga sangat tidak bagus bagi diri orang yang bercerai tersebut dan anak-anaknya. Fokus yang terutama adalah anak-anak, karena anak-anak yang menjadi korban utama atas kejadian ini.Orang tua sebelum ingin bercerai pikirkan dulu masa depan anak-anak apabila pernikahannya memang tidak membuatnya bahagia mungkin jalan perceraian menjadi salah satu jawaban nya. 

Tapi sebagai orang tua hendaknya tidak melepas tanggung jawabnya terhadap anak-anaknya. Karena anak-anak masih tanggung jawab orang tua apalagi anak-anak yang masih membutuhkan didikan dan kasih sayang dari orang tua.Perceraian bisa menjadi fatal untuk anak-anak apalagi masa depannya. Mereka yang lahir atau tumbuh dari Keluarga broken home cenderung mentalnya dan psikisnya terganggu akibat kurangnya kasih sayang dan didikan dari orang tua, bisa jadi mereka juga memikirkan masalah orang tua dan dari sini mereka akan kurang fokus dengan masa depannya.Jika anak tersebut sekolah maka proses belajar nya akan terganggu, mereka akan susah untuk fokus dan dengan ini nilai akademik nya akan memburuk. 

Dari kesalahan orang tua lah membawa dampak yang sangat besar bagi kehidupan mereka. Kurang nya perhatian orang tua untuk mengawasi, mendidik, sebagai tempat curhat, tempat keluh kesah, tempat untuk manja, tempat dimana menjadi tempat terbaik untuk kembali dari masalah yang mengejar adalah orang tua atau keluarga. 

Anak-anak akan merasa tempat itu hilang dengan sekejap mata tidak ada lagi tempat mereka kembali, sebab orang tua nya sudah tidak utuh lagi dan mungkin orang tua nya menikah lagi dan bahagia dengan pasangan masing-masing otomatis perhatiannya untuk anaknya akan berkurang.Disinilah menjadi perhatian untuk orang tua jangan melupakan anak-anak kalian, jangan merusak masa depannya, didiklah anak-anak jangan lepas dari tanggung jawab, meskipun perpisahan memisahkan suami istri tapi tidak bisa memisahkan orang tua dan anak. Apabila anak mendapatkan perhatian yang sama sebelum Dan sesudah orang tua nya bercerai maka tidak akan menggangu fokus anak tersebut terhadap pendidikan nya atau pelajaran nya karena dia merasa tidak ada yang kurang dari hidupnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun