Mohon tunggu...
Bayu Sapta Hari
Bayu Sapta Hari Mohon Tunggu... Editor -

Editor | suka gowes | penyuka kopi | www.catatanmasbay.wordpress.com | twitter: @bysph

Selanjutnya

Tutup

Politik

Duet Ridwan Kamil-Aa Gym untuk Pilgub Jabar 2018, Mungkinkah?

1 Agustus 2017   11:20 Diperbarui: 1 Agustus 2017   11:42 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika Deddy Mizwar bisa menjadi wakil gubernur atau Desy Ratnasari dan Anang bisa menjadi anggota DPR, tentu hal yang sama juga berlaku buat Aa Gym kan?

Parpol yang mungkin untuk mengusung pasangan ini adalah koalisi parpol NasDem, PAN, PPP, dan Hanura.

Mengapa PKB tidak masuk? Karena bisa saja PKB ditawari posisi cawagub oleh Golkar yang memang sedang mencari mitra koalisi. PKB tentu akan lebih tertarik gabung Golkar dengan iming-iming cawagub ketimbang gabung ke kubu Kang Emil tanpa posisi apapun.

Mengapa pula NasDem, PAN, PPP, dan Hanura harus berkoalisi mengusung Ridwan Kamil-Aa Gym? Ini pilihan strategis yang paling mungkin untuk mereka sekaligus untuk mengembalikan pamor dan citra parpol-parpol ini dan menarik simpati masyarakat.

Citra partai politik di mata publik dewasa ini, sedang berada di titik terendah. Sebagian besar publik kecewa terhadap kinerja partai politik.

Dengan pemilu 2019 di depan mata, parpol-parpol ini perlu mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada mereka. Salah satu caranya dengan mengusung calon yang populer dan disukai publik meski bukan internal parpol sendiri. Keempat parpol ini pun saat ini tergabung dalam koalisi pendukung pemerintah Jokowi.

Partai politik sudah semestinya lebih mementingkan kepentingan publik yang lebih luas ketimbang mengedepankan ego dan keinginan untuk memajukan calon dari kalangan mereka sendiri.

Partai politik sudah semestinya lebih mementingkan kepentingan publik yang lebih luas ketimbang mengedepankan ego dan keinginan untuk memajukan calon dari kalangan mereka sendiri.

Jika ada calon yang lebih kompeten dan disukai publik, tentu calon ini lebih layak diusung meski bukan berasal dari internal parpol.

PKS sulit bergabung dalam koalisi ini karena sudah telanjur anti dengan NasDem yang identik dengan metrotivu yang dianggap memusuhi Islam. Saat ini saja kampanye untuk menghadang laju Kang Emil sangat gencar diluncurkan oleh kader mereka di media sosial.

Tapi dengan ancaman Gerindra yang berpotensi beralih ke demokrat, PKS bisa jadi akan gigit jari dan justru terancam tidak akan mendapat mitra koalisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun