Mohon tunggu...
RENALDI BAYU
RENALDI BAYU Mohon Tunggu... I am a student at Udayana University.

@malleumiustitiae @refknow (Enjoy Writing, Reading and Dialectics)

Selanjutnya

Tutup

Roman

Mengapa Jatuh Cinta, Tetapi Tidak Dicintai Balik?

24 September 2025   00:28 Diperbarui: 24 September 2025   00:28 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suasana surealis, palet warna abu-abu, menekankan perasaan keterasingan dan trauma akibat cinta yang tak berbalas.

Apakah berarti kita harus berhenti jatuh cinta? Tidak. Yang perlu diubah adalah cara kita memahami cinta. Pertama, cinta tidak boleh diperlakukan sebagai instrumen pencapaian sosial. Cinta bukan medali, bukan bukti kesuksesan hidup, melainkan ruang interaksi yang alamiah, cair, dan tidak selalu simetris.

Kedua, pendidikan emosional harus menekankan bahwa penolakan bukanlah kegagalan diri. Menolak atau ditolak adalah bagian dari kebebasan manusia. Mengubah narasi ini akan mengurangi beban psikologis generasi muda yang mudah patah oleh cinta tak berbalas.

Ketiga, secara praktis, penting untuk memisahkan identitas diri dari respons orang lain. Kita tidak bisa mengendalikan perasaan orang lain, sama seperti kita tidak bisa mengendalikan cuaca. Yang bisa dikendalikan adalah cara kita merespons. Psikologi positif menawarkan teknik seperti cognitive reframing: mengubah cara pandang terhadap penolakan dari ancaman menjadi peluang untuk mengenali diri lebih dalam.

Akhirnya, solusi paling rasional adalah menjadikan cinta sebagai ruang eksperimen kemanusiaan, bukan kompetisi sosial. Kita harus berani mengakui bahwa cinta memang tidak selalu berhasil, dan itu normal. Justru dari pengalaman jatuh,tanpa harus selalu dapat balasan,manusia belajar tentang kerentanan, empati, dan batas-batas eksistensinya.

Cinta, dengan demikian, bukan soal selalu mendapat pelukan balik, melainkan keberanian untuk tetap melompat meski tahu kolam itu bisa saja kosong. Yang harus dipelihara bukan jaminan diterima, melainkan ketahanan untuk bangkit kembali.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun