Mohon tunggu...
Bayu_Al
Bayu_Al Mohon Tunggu... Penulis - Terus Berkarya

Aku selambar daun terakhir, Mencoba bertahan diranting yang membenci angin. ••••••••••••• Aktif Organisasi Sosial dan Pelukis Senjiwanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anjing Imutku & Nakalnya

4 Januari 2024   21:26 Diperbarui: 4 Januari 2024   21:30 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetap setia di sisi,  
Sinar matamu tiada tandingi.
Setiap langkah penuh ceria penuh hari,
Anjing imutku, kebahagiaan di hati.

Bulu lembutmu sungguh memesona,
Saat kau berjalan penuh kegembiraan bercinta.
Ketulusanmu tiada tergantikan,
Anjing imutku, kekasih setia.

Malam jum'at,
malam pemikat,
tangan merayap,
hati pecah meluap,
menari  berdendang,
anjing imut ceria memandang.

Aku memeluk anjing imut,
ia memeluk anjing nakal,
Boleh kah aku emut,
dengan hasrat cinta yang kekal.

Malam yang penuh bintang
malam pula kita diranjang,
aku ingin menjadi lebih orang,
jadi orang anjing nakal.

Cahaya remang memeluk erat suasana,
Sentuhan lembut merajut cerita,
Bibir bertaut dalam rahasia asmara,
Dalam pelukan hangat, tiada lagi penat terasa.

Malam gelap,
malam jum'at
Anjing imutku, kekasih setia memikat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun