Mohon tunggu...
Bayu Osborne
Bayu Osborne Mohon Tunggu... 𝗖𝗼𝗻𝘁𝗲𝗻𝘁 𝗪𝗿𝗶𝘁𝗲𝗿

Penulis yang menghadirkan berita eksklusif dengan ciri khas tersendiri dan autentik, melampaui sekadar tren viral.

Selanjutnya

Tutup

Film

"Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah", Film yang Bikin Anak Bertanya, Orang Tua Terdiam

2 September 2025   07:40 Diperbarui: 2 September 2025   02:43 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia perfilman Indonesia kembali diramaikan dengan hadirnya sebuah karya yang penuh emosi: Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah. Dari judulnya saja, film ini langsung memancing rasa penasaran. Ada pertanyaan yang terasa sederhana tapi berat di hati: bagaimana jika sejarah keluarga kita tidak berjalan seperti sekarang?

Pertanyaan itu, meski terdengar ringan, justru membuka ruang untuk membicarakan hal-hal yang sering kita hindari: cinta yang retak, luka yang diwariskan, dan takdir yang tak bisa diubah. Film ini dengan berani menyingkap sisi-sisi rapuh dalam pernikahan orang tua, sekaligus memperlihatkan bagaimana anak tumbuh di tengah ketidakpastian.

Cerita di Balik Judul yang Menggelitik

Foto: Rapi Films
Foto: Rapi Films

Film ini menyoroti perjalanan batin seorang anak yang diam-diam menyimpan pertanyaan mendasar: "Kenapa Ibu menikah dengan Ayah?" Awalnya terdengar polos, tapi semakin lama pertanyaan itu berubah jadi refleksi yang dalam.

Melalui alur yang realistis, kita diajak menyaksikan dinamika rumah tangga yang jauh dari kata sempurna. Ada pertengkaran, ada rahasia, dan ada pengorbanan yang kadang lebih pahit daripada manis. Namun, justru di balik semua itu, sang anak belajar memahami bahwa setiap keputusan orang tua baik atau buruk membentuk siapa dirinya hari ini.

Perjalanan Emosional Anak

Foto: Rapi Films
Foto: Rapi Films

Tokoh utama digambarkan sebagai sosok yang tumbuh dengan rasa ingin tahu sekaligus ketakutan untuk tahu lebih banyak. Lewat kilas balik dan percakapan yang intens, ia sadar bahwa cinta orang tua tidak selalu hadir dalam bentuk romantisme. Kadang, cinta hadir dalam bentuk pengorbanan yang menyisakan luka.

Film ini juga menunjukkan bagaimana anak-anak sering jadi saksi bisu dari pertengkaran orang tua. Mereka mungkin tidak ikut bicara, tapi mereka merasakan semuanya. Rasa kecewa, amarah, hingga keinginan untuk berdamai---semua ditampilkan dengan jujur dan apa adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun