Mohon tunggu...
Putri Pamuji
Putri Pamuji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ba'ti Putri Pamuji (Putri), Mahasiswa S2-Akuntansi Universitas Airlangga Surabaya

Putri, Lahir di Trenggalek, 12 Oktober 1988 Sedang menempuh studi Magister Akuntansi di Universitas Airlangga Surabaya; Read-Write Enthusiast; Culinary Business Fighter

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kaum Insecure, Merapat! Kamu Perlu Pertolongan Pertama

24 September 2021   12:31 Diperbarui: 27 September 2021   00:45 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi merasa Insecure di lingkungan pertememanan. (sumber: Highwaystarz-Photography via kompas.com)

Abraham Maslow, seorang teoretikus dan psikolog dari Amerika mendefinisikan insecure sebagai sebuah keadaan dimana seseorang merasa tidak nyaman, menganggap dunia sebagai sebuah hutan yang mengancam dan kebanyakan manusia berbahaya dan egois. 

Secara umum insecure adalah perasaan cemas karena merasa diri tidak mampu, merasa takut dan tidak percaya diri. Disepakati secara umum insecure adalah perasaan yang mengungkapkan kondisi tidak percaya diri yang berlebihan.

Tidak percaya diri yang berlebihan sifatnya harming atau merusak. Sama dengan sifat percaya diri yang berlebihan akan menimbulkan kesombongan yang dibenci Tuhan, sifat tidak percaya diri yang berlebihan justru akan menimbulkan mental illness. Mental illness  akan membuat penderita semakin sulit mengenal Tuhan.

Kondisi insecure biasa juga disebut insecurity adalah sebuah sikap dari hasil bekerjanya indra yang berkoordinasi dengan hati dan otak. Jadi, insecurity erat kaitannya dengan perasaan. Bagaimana kita mengelola perasaan, disitulah kunci sikap yang muncul akan dapat dikendalikan.

Banyak sekali penyebab insecurity. Tidak semua hal kecil menurut kita akan direspon secara sederhana oleh orang lain. Tidak semua hal yang menurut kita rumit akan dipikirkan secara berlebihan oleh orang lain. 

Karena kaitannya dengan perasaan, maka setiap penyebab memiliki dampak yang berbeda pada setiap orang. Dipengaruhi pula oleh latar belakang sosial, ekonomi, bahkan budaya.

Banyaknya penyebab insecurity bukan selanjutnya kita simpulkan bahwa insecurity tidak bisa diobati. Bahkan insecurity harus segera mendapatkan "pertolongan pertama" yang selanjutnya akan membangkitkan seseorang menjadi merasa hidup lebih nyaman dan dapat menggapai cita-cita yang diimpikannya.

Pertama, Penerimaan Diri

Kunci dari semua yang menyangkut perasaan adalah penerimaan diri. Semua orang diciptakan berbeda satu dengan yang lain. 

Sekecil bentuk kuku pun tercipta tidak sama di setiap orang. Pasti tidak akan ada kesamaan. Penerimaan diri adalah langkah awal untuk membantu mental kita kembali sehat. 

Tuntutlah diri sendiri sesuai kemampuannya. Jika mampu meraih juara 1 bersyukur, jika tidak mendapatkan juara pun tidak perlu dibandingkan dengan pemenang juara 1. 

Jika bisa memiliki wajah glowing bersyukur, jika tidak glowing pun sejujurnya glowing tidak akan menjadikan jatah usia kita sama dengan orang kita pandang glowing sempurna. Itulah, perbedaan secara mutlak bukan merupakan alasan yang tepat untuk menjadikan diri merasa insecure.

Sumber ilustrasi: lpmdinamika
Sumber ilustrasi: lpmdinamika

Terimalah diri sebagai otentifikasi yang memang tidak akan pernah ada kesamaan dengan diri yang lain. Perbedaan bukan alasan untuk menjadi insecure, karena pada setiap kekurangan akan ada kelebihan, begitu pun sebaliknya.

Kedua, Berpikir Positif

Jika disederhanakan, insecurity adalah feedback dari pemikiran yang "kurang" terhadap suatu hal. Kurang pintar, kurang tampan, kurang tinggi, kurang cekatan, dst. Setiap kekurangan muncul karena penilaian negatif. Karenanya mari dicoba untuk berpikir positif dalam menanggapi setiap kondisi.

Abu Hurairah RA berkata, "Rasulullah SAW bersabda, sesungguhnya Allah berkata: "Aku sesuai prasangka hambaku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku". (HR Muslim)

Cukup memberikan pelajaran bahwa segala sesuatu tergantung bagaimana kita memprasangkakannya. Jika kita sangka baik, maka akan menjadi kebaikan dan sebaliknya. 

Jadi, setiap kali berpikir negatif, secepatnya ingat kembali untuk berpikir positif karena penilaian yang positif terhadap sesuatu akan menghasilkan respon yang positif dan diikuti dengan jalan keluar yang lebih diterima akan sehat.

Ketiga, Ciptakan Langkah Produktif

Kapan terakhir kali memegang buku harian atau buku agenda? Jangan berpikiran cara lama akan membuat selalu tertinggal. 

Buku harian atau buku agenda nampak seperti kolot dan kurang kekinian ya. Tetapi diluar dugaan, kebanyakan psikolog menyerankan untuk memanfaatkan buku agenda untuk mestrukturkan pola pikir.

Menggunakan buku agenda akan mempermudah mencatat kebutuhan harian dan menandai prioritas. Otak menangkap minimal 70.000 informasi setiap harinya dan mustahil sebanyak itu akan serta merta terstruktur. Sebagaimana memori komputer, memori otak juga terbatas.

Mulailan menggunakan buku agenda untuk mencatat apa saja yang ingin dikerjakan dan menandai prioritas kegiatan. Kerjakan mulai dari yang prioritas pada hari itu. 

Dengan menjadi lebih produktif, maka akan semakin mudah untuk melihat progres diri, apa saja yang telah dikerjakan dan apa saja yang telah dicapai. 

Ini adalah jalan untuk berterima kasih pada diri sendiri karena ternyata banyak juga yang mampu dikerjakannya. Lalu mengapa masih insecure?

Langkah terbesar, Cintai Diri untuk Berterimakasih kepada Tuhan

Semua yang melekat pada diri kita adalah ciptaan Tuhan dan akan kembali kepada-Nya sesuai nomor atrean masing-masing. 

Bukankah kulit coklat, badan kecil, rambut keriting, kaki yang jenjang adalah semuanya pinjaman saja? Karenanya dipinjamkan, maka sepantasnya kita menjaga agar tetap sesuai pada fungsinya yang diperintahkan.

Kaki untuk berjalan, tangan untuk memegang, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, otak untuk berpikir dan hati untuk merasakan kehadiran-Nya. Jika kaki sakit diobati, mata dirawat agar tetap jernih penglihatan, telinga dibersihkan agar tidak ada kendala dalam mendengar suara. 

Mencintai diri pada porsi untuk berterima kasih kepada Tuhan akan menjadikan beban lebih ringan dan tidak akan menjadikan diri merasa terlalu kerdil dibandingkan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun