Asmamu seakan menggeser "tuhan"
Membuat geger mayapada
Memporakporanda jalinan sosial perilaku insan.
Corona nyata membawa pesan syarat makna, menyapa tanpa melihat perbedaan.
Dari pejabat, pangeran, bahkan si jelata.
Kau mengintrupsi aktifitas dunia,
menghentikan seribu satu macam keramaian.
Dari ibadah hingga pembangkangan
Corona melemahkan negara adikuasa
Hak veto seakan sia-sia.
Senjata nuklir dan teknologi mutakhir perangkat perang sama sekali tak bisa di pungsikan.
Corona hanya bisa dilawan dengan sosial distancing, kepekaan sosial untuk berbagi sesuap nasi.
Disamping patuh pada instruksi ulil amri yang utama.
Agama kembali kefitrahnya yang hakiki bertempat dihati bukan dalam selebrasi semisal kebaktian digereja atau atau salat berjamaah.
Agama sekali lagi seperti di refresh saat awal baginda nabi menerima wahyu dalam kontempelasi kesendirian.
Selebihnya berbagi kasih pada sesama insan
Menjadi aba adhuafa wal yatama.
Disanalah Tuhan ada.