Mohon tunggu...
Basuni ahmad
Basuni ahmad Mohon Tunggu... Guru - penulis buku Aktualisasi pemikiran pluralisme KH. Abdurrahman Wahid

Merenda kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Corona

10 April 2020   17:16 Diperbarui: 18 April 2020   06:08 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asmamu seakan menggeser "tuhan"
Membuat geger mayapada
Memporakporanda jalinan sosial perilaku insan.

Corona nyata membawa pesan syarat makna, menyapa tanpa melihat perbedaan.
Dari pejabat, pangeran, bahkan si jelata.

Kau mengintrupsi aktifitas dunia,
menghentikan seribu satu macam keramaian.
Dari ibadah hingga pembangkangan

Corona melemahkan negara adikuasa
Hak veto seakan sia-sia.
Senjata nuklir dan teknologi mutakhir perangkat perang sama sekali tak bisa di pungsikan.

Corona hanya bisa dilawan dengan sosial distancing, kepekaan sosial untuk berbagi sesuap nasi.
Disamping patuh pada instruksi ulil amri yang utama.
Agama kembali kefitrahnya yang hakiki bertempat dihati bukan dalam selebrasi semisal kebaktian digereja atau atau salat berjamaah.

Agama sekali lagi seperti di refresh saat awal baginda nabi menerima wahyu dalam kontempelasi kesendirian.

Selebihnya berbagi kasih pada sesama insan
Menjadi aba adhuafa wal yatama.
Disanalah Tuhan ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun