Mohon tunggu...
Bastian Noor Pribadi
Bastian Noor Pribadi Mohon Tunggu... -

menulis di sela-sela istirahat bersepeda, sudah punya anak 2

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat Wasiat bagi Pendukung Jokowi

2 Juli 2014   09:06 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:52 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kawan, ketika kau baca tulisan ini, mungkin Pilpres 2014 telah berakhir.

Mungkin kalian sedang bersedih karena bukan Jokowi yang terpilih. Tapi bersedih terlalu lama juga tiada guna. Karena sejujurnya Jokowi menjadi Presiden bukanlah tujuan akhir kita.

Mungkin ini terbaca seperti tulisan orang yang sedang putus asa. Tapi tidak. Ini aku tulis dengan riang gembira.

Mungkin kalian fikir aku menulis sambil menangis. Tidak. Aku menulis ini dengan perasaan bahagia.

Kita disatukan oleh Jokowi. Mungkin kalian sama seperti aku, tidak terlalu kenal dengannya dan hanya pernah 'bertemu' dalam berita. Atau, justru kalian lebih mengenalnya dari fitnah-fitnah yang diarahkan padanya? Apapun itu, sudilah kiranya kalian aku sebut sebagai saudara...

Tidak pernah sebelumnya aku mendukung Calon Presiden sampai begini rupa. Aku tidak pernah menyia-nyiakan hak pilihku, tapi tidak pernah mendukung salah satu dari mereka. Tapi tidak untuk kali ini. sama seperti kalian, aku mendukung Jokowi.

Kenapa memilih Jokowi? Jawaban pertamanya karena aku hampir tidak mengenal Prabowo. Sedikit sekali literatur tentang Prabowo yang bisa aku dapat. Hampir tidak ada hal yang menarik darinya, kecuali kisah buruk tentang beberapa orang tua yang kehilangan anak di awal reformasi. Akupun kurang yakin hanya Prabowo yang harus bertanggung jawab karena sampai sekarang belum pernah ada satu putusan pengadilanpun yang membenarkan cerita itu. Beberapa Jenderal Purnawirawan di masa itu yang turut mendukung Jokowi tidak boleh menghilangkan rasa keadilan kita.

Alasan kedua aku mendukung Jokowi karena karena dia telah bekerja dan memberi bukti nyata. Aku bisa tahu itu karena aku pernah menjadi rakyatnya di Jakarya. Rakyat yang diperlakukan dengan baik setelah dihisap hartanya melalui pajak-pajak dan retribusi berbagai bentuk dan rupa.

Pernahkah kau rasakan sebelumnya, negara secara intens hadir melayani rakyat dari hal-hal sepele, misalnya memastikan penyakit bisulmu ditangani oleh dokter, sehingga kau tidak perlu terkena infeksi karena sembarangan memencet bisul itu dengan tanganmu yang kotor? Pernahkah kau rasakan di pemerintahan sebelumnya, ada anak yang bisa sekolah tanpa harus malu mengurus surat keterangan miskin karena sudah memiliki Kartu Jakarta Pintar?

Aku lihat sendiri, 'anak buah' Jokowi membersihkan saluran air yang mampat karena sudah 25 tahun tidak pernah diurus seolah-olah warga disekitarnya tidak pernah bayar pajak. Meskipun faktanya Jakarta masih tetap Banjir, setidaknya aku sebagai rakyat tahu, pemimpinku sedang bekerja.

Aku juga merasakan pembangunan di Jakarta, dan memastikan uang pajakku sedang bekerja. Sunga-sungai dikeruk dan dibangun jalur inspeksi di kanan-kirinya, waduk-waduk dikeruk dan dibuat taman hijau terbuka, jalur transportasi massal sedang dibangun meski sampai sekarang banyak menemui kendala. Meskipun banyak program yang gagal, Bukankah kegagalan itu juga bisa dijadikan bukti bahwa Jokowi telah bekerja? Dan oleh karenanya, gelar "berpengalaman" lebih pantas disematkan dibanding lawannya?

Alasan lainnya, Jokowi adalah milik kita semua. Dia seperti kebanyakan dari kita, bukan petinggi Partai. Jokowi tidak seperti Prabowo yang bersusah payah membikin sebuah partai demi ambisi memegang kekuasaan di Negeri ini. Mungkin kalian juga heran sama sepertiku ada orang beriklan selama 10 tahun belakangan seolah-olah dia adalah barang dagangan.

Ketika Prabowo beriklan, Jokowi bekerja sambil diikuti wartawan. Mungkin banyak yang bilang itu penciteraan. Tapi kita merasakan ketulusan Jokowi. Dia dicintai bukan karena berita baiknya di media masa. kita lebih dulu mengenalnya dari cerita kawan atau sahabat yang pernah melihat Jokowi bekerja. Banyak yang bilang, Jokowi bisa seperti ini karena berita media masa. Apakah mereka tidak melihat fakta bahwa Dahlan Iskan yang raja media tidak juga bisa merebut hati rakyat Indonesia? Apa mereka tidak lihat juga, Surya Paloh dan Aburizal Bakrie yang punya partai dan stasiun TV tidak juga memiliki cukup dukungan untuk maju sendiri?

Tapi dari itu semua, kita memilih Jokowi karena dia telah menumbuhkan harapan. bahwa Bukan pemilik Partai yang berhak menentukan nasib Negeri ini, tapi kita semua yang setiap hari bangun tidur dan bekerja atau menuntut ilmu di Negeri yang dinamakan Indonesia. Kita semua orang-orang yang mencintai negeri ini dan merasa lebih berhak menentukan mau dibawa ke mana masa depan Indonesia.

Maka jika kau sedang membaca tulisan ini dan Jokowi tidak terpilih sebagai Presiden, jangan berputus asa. Setidaknya, Jokowi adalah bukti bahwa harapan itu ada. Bahwa orang baik masih banyak di negeri ini dan sedang menungu dukungan kita untuk kesempatan selanjutnya.

Atau mungkin tulisan ini keliru, dan Jokowi telah terplih menjadi Presiden Indonesia, maka kau bisa abaikan tulisan ini. Ayo kita kembali bekerja seperti sebelumnya, sambil tetap kita awasi pemerintahan dan memastikan Jokowi memegang teguh janjnya untuk memajukan Indonesia tercinta.

Salam,

Dari aku yang bisa kau panggil saudara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun